BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Desa (Pemdes) Tanggeran Kecamatan Somagede, pada tahun anggaran 2024 ini masih terus konsisten memprioritaskan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya untuk kelompok tenun.
Kepala Desa Tanggeran, Rawan menyampaikan, dialokasikan dari dana desa untuk budi daya ulat pohon mahoni. Akan tetapi, saat ini nominal anggaran belum bisa dipastikan.
"Besaran anggaran belum, APBDes belum jadi," kata Rawan, Selasa (9/1/2024).
Meskipun demikian, program bagi kelompok tenun disebut Rawan sudah jelas. Anggaran nantinya untuk pembuatan sepuluh rumah pemeliharaan ulat pohon mahoni.
BACA JUGA:10 Cara Membasmi Ulat Pohon Jati, Mudah Namun Harus Dilakukan Dengan Tepat
BACA JUGA:Serangan Ulat Bulu Pohon Alpukat, Ini Kata Penyuluh Pertanian
Selain itu, Pemdes Tanggeran juga menganggarkan pembelian bibit pohon mahoni. Direncanakan sebanyak 250 batang.
"Nanti, setiap anggota kelompok tenun agar memelihara ulat. Ada satu rumah pemeliharaan ulat pohon mahoni di pekarangan anggota," papar Rawan.
Ulat pohon mahoni menghasilkan kepompong yang menjadi bahan baku benang sutera attakas. Nilai ekonomis yang tinggi, Desa Tanggeran berupaya membudidayakannya.
Proses budi daya diidukung oleh kelompok tenun yang anggotanya telah menguasai proses pemintalan benang. Selain itu juga mahir menenun benang menjadi kain menggunakan alat tenun bukan mesin.
Ketika banyak desa di Kabupaten Banyumas memiliki program ternak misalnya kambing, entok, sapi, dan lainnya. Desa Tanggeran terbilang unik karena mencoba peluang bisnis dari memelihara ulat pohon mahoni. (fij)