CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Untuk menguji kesiapsiagaan menangani keadaan darurat di area operasional, Kilang Pertamina Cilacap menyelenggarakan Major Emergency Drill (MED) Level 2, Rabu (29/11/2023). Kegiatan tersebut dipusatkan di area tangki New Plan di Jalan MT Haryono, Kelurahan Lomanis.
Pada kegiatan ini, satu unit tangki disimulasikan terbakar akibat sambaran petir. Upaya pemadaman dilakukan secara intensif oleh tim Pertamina Fire Brigade (PFB), dari tahap penggunaan Foam Pourer hingga High Capacity Foam Monitor (HCFM).
Kondisi ini direspon warga sekitar di Kelurahan Lomanis untuk evakuasi ke titik yang lebih aman. Relawan Tangguh Bencana Industri Kelurahan Lomanis yang sudah dibentuk Kilang Cilacap yang juga terlibat dalam simulasi, terlihat membantu evakuasi warga, dibantu tim Commrel & CSR Kilang Cilacap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan aparat TNI–Polri. Peserta simulasi menjalankan tugas tanggung jawab sesuai peranan masing-masing.
Saat upaya pemadaman masih berlangsung, disimulasikan adanya ancaman bom dari penelfon gelap.
BACA JUGA:El Nino Alert di Kilang Pertamina Internasional Cilacap Raih 2 Penghargaan KPI Group Awards 2023
BACA JUGA:Kilang Pertamina Internasional Cilacap Raih Dua Penghargaan TJSL KPI Group Awards 2023
Merespon temuan itu, tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jateng dari Purwokerto yang turut hadir mendukung jalannya simulasi, segera menuju lokasi untuk menjinakkan bom.
GM PT KPI RU IV Cilacap, Edy Januari Utama yang memimpin kegiatan ini menyampaikan, sebagai perusahaan penyedia energi nasional, MED penting untuk menguji kesiapan seluruh personel dan peralatan menghadapi segala potensi dan kemungkinan.
"Tentu ini sangat berguna agar muncul kesadaran dan reflek tentang apa yang harus dilakukan ketika kondisi darurat. Kita sama-sama berharap, kondisi ini hanya sampai simulasi dan pelatihan," ujarnya.
Dijelaskan Edy, sejauh ini Kilang Cilacap yang berstatus terbesar dan paling strategis di Indonesia ini beroperasi aman dan lancar.
"Tanggung jawab kami menyuplai 34 persen kebutuhan BBM nasional dan 60 persen kebutuhan di Pulau Jawa. Doakan kilang kami tetap aman dan dijauhkan dengan segala mara bahaya," ungkapnya.
MED level 2 ini, lanjut dia, juga untuk menanamkan prosedur penanganan jika terjadi keadaan darurat yang sebenarnya.
"Kami melibatkan pejabat Forkopimda seperti Pj Bupati, Kapolresta, Dandim dan Danlanal dalam simulasi ini, termasuk pimpinan kami di PT KPI Pusat melalui Direktur Operasi, Bapak Didik Bahagia mengingat pelatihan ini sampai level 2," tutup Edy. (*/ads)