CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pembangunan desa ramah anak dan perempuan terus disosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap. Hal ini menyusul perlunya pemberdayaan perempuan dan anak yang perlu dilindungi hak-haknya.
"Kita tahu bahwa kasus kekerasan anak dan perempuan di Cilacap tinggi. Sudah ada 100 lebih kasus. Jadi kami ingin partipasi perempuan dalam kesejateraan bisa setara dengan laki-laki," kata Plt Kepala KBPPPA Cilacap, Prasmesti Giriana Dewi.
Dikatakan Pramesti, untuk mewujudkan desa ramah anak dan perempuan, butuh keterlibatan semua pihak. Pihaknya terus berupaya dengan melakukan pelatihan-pelatihan organisasi perempuan.
"Kita mengadakan pelatihan-pelatihan organisasi perempuan. Tentang ekonomi, seperti menjahit, pembuatan ecoprint dan sosialisasi kelompok wanita dalam pengambilan keputusan dan politik perempuan," ujarnya.
BACA JUGA:Pasar Wage Karangkandri, Cilacap, Segera Direlokasi, Bangunan Ditarget Selesai Desember 2023
BACA JUGA:Jadi Lumbung Padi di Kabupaten Cilacap, Tanaman Padi di Maos Masih Diserang Gulma
Selain itu, pihaknya mendorong partisipasi masyarakat mendukung model desa ramah perempuan dan ramah anak. Dengan cakupan untuk memenuhi hak perlindungan segala kekerasan dan diskriminasi, upaya menyediakan sarana dan prasarana publik perempuan, anak dan kelompok rentan serta meningkatkan peran aktif perempuan.
"Pemkab Cilacap sudah melakukan pilot project ke 13 desa yang Kadesnya perempuan. Terutama di Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan," ujar Pramesti. (ray)