2. Tema Ujungan
Dalam tema ujungan, Tari Geol menggambarkan harapan masyarakat Banjarnegara. Gerakan yang padu dan harmonis terdapat makna pengharapan seperti harapan meminta turunya hujan.
3. Tema Kuda Kepang
Tema kuda kepang membawa kita ke masa lalu, menghidupkan kembali tradisi leluhur Banjarnegara. Gerakan dinamis dan penuh semangat mempersembahkan penghargaan kepada warisan budaya yang kaya.
4. Tema Lenggeran
Tema lenggeran membawa ke kearifan lokal masyarakat Banjarnegara. Melalui gerakan yang ceria, Tari Geol mengajak kita menyelami kegembiraan, kesederhanaan, dan keceriaan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Tema Topeng
Tema topeng dalam Tari Geol menyampaikan pesan tentang kompleksitas manusia. Melalui gerakan yang misterius, tarian ini mengajak kita merenungkan berbagai sisi kepribadian dan emosi manusia.
BACA JUGA:Sejarah Budaya Cowongan di Cilacap, Ritual Meminta Hujan
BACA JUGA:Budaya Sakral! Kirab Kebo Bule di Keraton Solo, Malam 1 Suro
6. Tema Keagaman
Tema terakhir, namun tak kalah penting, adalah tema keagaman. Tari Geol menghormati keberagaman agama dan spiritualitas masyarakat Banjarnegara. Melalui gerakan yang penuh keanggunan, tarian ini merayakan toleransi dan harmoni antar umat beragama.
Gerakan Sresik Pembuka dan Penutup Tari Geol Banjarnegara
Setiap penari Tari Geol memulai dan mengakhiri tarian ini dengan gerakan Sresik yang memukau. Dengan tangan kanan memegang sumpur di atas telinga, dan tangan kiri berada di depan dada, gerakan ini membawa nuansa keanggunan yang mempesona. Sorot mata yang dalam dan gerakan yang lembut membuat awal dan akhir Tari Geol begitu berkesan.
Tantangan Pelestarian Tari Geol Banjarnegara