CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Apalagi berdasarkan data Pemkab Cilacap, Desa Jetis masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.
Kepala Desa Jetis, Muharno mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat. Terbaru, Desa Jetis masuk dalam 10 besar dalam inovasi antar OPD (organisasi perangkat daerah) dan Desa.
"Pemkab Cilacap tahun 2023 ini mengadakan penilaian inovasi antar OPD dan Desa, sekarang masuk tahap ke 2 penilaian yang masuk 10 besar. Alhamdulillah Desa Jetis masuk 10 besar Kabupaten Cilacap," katanya.
Dikatakan Muharno, dalam inovasi tersebut, Desa Jetis mengangkat promosi temu seller dan buyer produk unggulan. Dimana mengundang para buyer untuk dipertemukan dengan seller unggulan Jetis.
BACA JUGA:37 Desa di Cilacap Miskin Ekstrem, Pemkab Ajak Perusahaan di Cilacap Ikut Tangani Kemiskinan Ekstrem
BACA JUGA:2024, APBD Kabupaten Cilacap Fokus Untuk Menangani 37 Desa Miskin Ekstrem
"Tujuannya untuk mengenalkan dan promosi unggulan unggulan Desa Jetis agar lebih dikenal pihak luar. Dengan harapan, para buyer, biro perjalanan wisata mau membeli dan memasarkan produk Desa Jetis," ujarnya.
Dikatakan Muharno, dari hal tersebut, produk UMKM, produk wisata dan jasa wisata di Desa Jetis terus meningkat. Terbukti dengan banyaknya pesanan produk UMKM.
Adapun produk unggulan UMKM Desa Jetis yakni, olahan hasil laut berupa abon ikan, krupuk ikan, serta aneka seafood. Sedangkan produk unggulan pertanian ada semangka, melon, bengkoang, ubi madu dan aneka ketahanan pangan.
"Untuk pengunjung yang datang ke Jetis, rata-rata 21 ribu per bulan. Banyaknya tamu wisatawan yang datang, bisa mendongkrak perekonomian warga Jetis dan mengurangi kemiskinan serta pengangguran. Untuk menuju desaku harapanku, desaku mandiri, dan desaku sejahtera," katanya. (ray)