CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap makin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Cilacap masih melakukan dropping air di 57 desa di 17 kecamatan di Kabupaten Cilacap.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Budi Setyawan mengatakan, BPBD Kabupaten Cilacap sudah mengirimkan 503 tangki hingga September ini.
"Menanggapi permintaan masyarakat desa, kami sudah melakukan dropping air di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap. Didominasi oleh warga di Cilacap Barat. Paling parah di Kawunganten, karena sumber air sudah tidak keluar dan sumber air lainnya terinstrusi air laut," kata dia.
Dikatakan Budi, saat ini ada 44.968 jiwa atau 14.955 keluarga terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap. Masyarakat diminta untuk tidak boros menggunakan air bersih.
BACA JUGA:Kekeringan di Cilacap Semakin Meluas, Dropping Air Terus Dilakukan hingga Kampung Laut Cilacap
BACA JUGA:Terdampak Kekeringan, Warga Desa Grugu Gunakan Air Kolam untuk Mandi
"Berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober dan awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober. Jadi masyarakat masih perlu bijak dalam menggunakan air bersih," kata dia.
Budi mengatakan, karena anggaran bantuan untuk dropping air bersih terbatas, pihaknya mengajak unsur pentahelix bergotong royong menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan.
"Anggaran untuk air bersih tahun ini mencapai 490 tangki. BPBD menggandeng stakeholder seperti Pertamina, PLTU atau BUMD dan BUMN lainnya untuk mengirimkan bantuan air. Jadi unsur masyarakat lain, ayo ikut membantu," kata dia. (ray)