BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebagai kurikulum baru, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), butuh pembiayaan yang lebih dibandingkan operasional kegiatan madrasah lainnya.
Kepala MI Ma'arif NU Pageraji, Akhmad Thontowi, MPdI mengatakan, tidak ada anggaran khusus dari Kementerian.
Madrasah harus benar-benar berinovasi dan kreativitas dalam mengolah anggaran.
BACA JUGA:Guru dan Tenaga Kependidikan MAN 1 Banyumas Wakili Lomba GTK MA Provinsi
"Kalau kami sudah terbiasa, artinya kalau dihandel BOS tidak cukup, kami melibatkan komite dan unsur masyarakat," katanya saat ditemui Radarmas, Selasa (17/1).
Thontowi menjelaskan, IKM di struktur kurikulumnya ada sedikit perbedaan.
Di IKM ada beberapa fase. Fase A, B, dan C untuk tingkat MI.
BACA JUGA:Rute Tol Cilacap - Bandung Terbaru, Kementerian PUPR: Di Wilayah Selatan Banyak Pusat Pertumbuhan
Fase A untuk peserta didik kelas I dan II.
Fase B untuk peserta didik kelas III dan IV.
Fase C untuk peserta didik kelas V dan VI.
BACA JUGA:Ratusan Kades dan Perangkat Desa Asal Banyumas Ikuti Aksi Damai di Jakarta
Sepengetahuan Thontowi, materi-materi di fase A tidak harus tuntas di kelas I.
Menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
"Jika anak tidak dapat menyelesaikan di kelas I, sebagian materi bisa diselesaikan di kelas II," terangnya.