Menyongsong 2023 dengan Optimisme, BNI Selenggarakan Customer Gathering

Minggu 18-12-2022,20:24 WIB
Reporter : Laily Media Yuliana
Editor : Tangkas Pamuji

PURWOKERTO- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah 17 mengadakan Talkshow Economic Outlook 2023, BNI Customer Gathering Cluster Banyumas di Java Heritage Hotel Purwokerto, Jumat (16/12). Turut hadir dalam talkshow yang dimoderatori Pemimpin Redaksi Radar Banyumas, Yudhis Fajar Kurniawan, SPd, yakni Pemimpin BNI Kantor Wilayah 17, Beby Lolita Indriani, SE, MM dan jajarannya, serta Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto, Riwin Mihardi, SE, MBA. Turut hadir pula Koordinator Program Studi S3 Ilmu Ekonomi FEB Unsoed, Dr Abdul Aziz Ahmad, SE, MSi.

Beby mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk komitmen BNI untuk meningkatkan engagement. Selain itu juga memberikan gambaran lebih konkrit pada para pelaku usaha yang merupakan nasabah BNI, terhadap langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi tantangan ekonomi 2023.

"Salah satu program unggulan BNI yaitu BNI Xpora yaitu relaksasi suku bunga dengan pemberian suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan non peserta Xpora, pada Juni 2022 BNI mengakuisisi Bank Mayora yang akan menjadi Bank Digital BNI, dan mendukung bisnis Laku Pandai yang diinisiasi OJK," katanya.

Menurutnya, pandemi covid-19 memberikan dampak pada perekonomian dunia. Di antaranya pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara, timbulnya potensi krisis keuangan utang negara, dan naiknya inflasi global.

Permintaan global yang rendah, kenaikan inflasi yang persisten dan kondisi keuangan yang lebih sulit diperkirakan mempengaruhi upaya perekonomian Indonesia untuk bangkit sejak pandemi berlangsung. Namun demikian, bidang ekspor Indonesia dinilai mampu bertahan dengan cukup baik selama pandemi, sehingga menciptakan posisi eksternal yang kuat bagi Indonesia.

Aziz menyampaikan, probabilitas resesi 2023 ada tetapi kecil. Dengan kondisi perekonomian pada 2023 akan lebih baik daripada 2022. Issue regional, perkembangan inflasi mengikuti inflasi nasional, cenderung akan mencapai enam persen di tahun 2022.

"Adanya covid-19 menimbulkan perubahan struktur ekonomi, yaitu penurunan kontribusi sektor pertanian dan peningkatan sektor perdagangan," ujarnya.

Riwin menambahkan, Indonesia diprediksi akan lebih baik dari negara lain di tahun 2023. Selama pandemi covid-19, Indonesia berhasil menjaga kestabilan ekonomi di sektor perbankan.

"Pertumbuhan kredit perbankan di eks Karesidenan Banyumas memiliki tren yang naik," papar Riwin.

Di mana penyaluran kredit terbesar disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran, sebesar 39,57 persen. Dan suku bunga cenderung naik di tahun 2023. (ads/*)

Tags :
Kategori :

Terkait