PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bandung rencananya pada pekan ini akan turun ke lokasi bencana di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja.
Tim bersama BPBD Kabupaten Purbalingga akan melakukan pengecekan lokasi tanah longsor untuk menentukan lokasi tersebut layang untuk pemukiman atau harus direlokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Muchammad Umar Faozi melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Muhsoni menjelaskan, pada Senin 5 Desember 2022 ini, tim baru berangkat dari Bandung.
BACA JUGA:Jalur Alternatif Karangmoncol-Rembang Kembali Terhubung
Rencana paling cepat besok, sudah bisa menuju ke tempat kejadian.
"Tim dari kementerian ini yang memiliki kewenangan sah untuk menentukan suatu lokasi bencana masih layak untuk pemukiman atau harus ada relokasi bagi warganya," katanya, Senin 5 Desember 2022.
Muhsoni belum bisa memastikan lokasi di Siwarak itu bisa layak atau relokasi karena harus ada kajian resmi.
BACA JUGA:Kabar Duka, Kandang Ayam di Dukuhwaluh Kembaran Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 300 Juta
Untuk sementara, warga sudah kembali menempati sembari menunggu pembangunan rumah oleh pemerintah desa di lokasi lain.
"Ada 29 kepala keluarga yang sudah kembali ke lokasi bencana sejak November lalu. Tapi masih ada 7 KK yang di pengungsian," jelasnya.
Terkait hasil rekomendasi dari Unsoed, untuk sementara dipakai lebih dulu. Yaitu masih bisa digunakan untuk aktifitas warga.
BACA JUGA:Pelatihan Tenaga Kerja Dibutuhkan untuk Kompetensi
Meski demikian, penghujan ini lokasi kejadian di pemukiman masih ada penurunan tanah dalam 3 hari mencapai 1-3 sentimeter.
"Sesuai laporan perangkat desa, saat ini dari pembangunan rumah untuk relokasi sudah mencapai puluhan unit. Sudah ada 2 unit yang 90 persen jadi. Harapannya, jika hasil cek Badan Geologi aman untuk tanah relokasi, maka bangunan rumah baru warga bisa lebih aman untuk ditempati," ungkapnya.
Seperti diberitakan, Dukuh Petung Desa Siwarak dan Dukuh Cumbut Desa Tlahab lor, Kecamatan Karangreja terkena musibah tanah bergerak/longsor usai diguyur hujan pada Selasa 25 Oktober 2022 lalu.