BANYUMAS-Petani padi organik di Kelurahan Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh menargetkan pada tanam ke empat sudah bisa tanpa pupuk kimia. Proses peralihan dari kimia ke organik secara bertahap.
Herman salah satu petani menceritakan kelompok tani mengawali perlakuan padi organik dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia baru 25 persen.
BACA JUGA:Perampok di Purwokerto Dikejar Warga, Setengah Jam Kemudian Tertangkap, Uang Rp 70 Juta Nyaris Raib
"Pada tanam ke dua ini, penggunaan pupuk kimia pada tahap lima puluh persen," kata Herman, Selasa (25/10).
Petani yang tergabung dalam kelompok menggarap sawah seluas satu bau untuk perlakuan padi organik. Disebut Herman terdapat tanggung jawab besar untuk target tanaman padi bebas kimia.
Pembuktian bahwa petani mampu menanam padi tanpa pupuk dan obat-obatan kimia. Justru dengan beralih ke organik petani lebih untung.
Sebab, biaya produksi dapat ditekan dengan tidak membeli pupuk dan obat-obatan kimia. Di saat bersamaan harga beras organik lebih mahal dan sehat.
BACA JUGA:2 November, Masyarakat Beralih Siaran Digital Lewat Set Top Box
"Perlu pembuktian dulu kepada petani bahwa kita yang perlakuan padi organik lebih menguntungkan," imbuh Herman.
Padi organik berpotensi menjadi produk unggulan di wilayah Sumpiuh. Mayoritas petani masih menanam padi perlakuan kimia. (fij)