Radarbanyumas, Banyumas- Bingung, panik, gugup dan gemetar. Kejadian itulah yang dialami M (43) warga Desa Sudagaran yang saat itu juga melakukan jaga malam disaat-saat penyerangan geng motor dengan membawa senjata tajam yang beraksi di Banyumas Minggu (2/10) dini hari.
M (43) membeberkan, disaat sekolompok pemuda itu datang dengan menenteng senjata tajam dan hanya berjarak sekitar 50 meter dari dirinya.
Ia mengaku, bingung tidak tahu harus berbuat apa.
"Aku juga bingung tidak tahu mau ngapain, bingung mikirin langkahku apa kalau dia datang nyamperin, untungnya dia lanjutin perjalanan ke timur," katanya.
Sempat merasa lega, setelah gerombolan geng itu berjalan ke timur.
Akan tetapi kelompok itu kembali berbalik setelah berjalan sekitar setengah kilo.
BACA JUGA:Laka Tunggal, Mobil Honda City Hancur Usai Tabrak Pembatas Jalan di Barat Bundaran Margono.
Iapun menjelaskan, saat itu langsung terburu-buru untuk memasukkan kendaraannya, dan mengunci pintu.
"Kan udah pergi, dan temanku yang liat dari pinggir jalan itu jarak setengah kilo ternyata mereka balik lagi. Balik lagi, terus saya dan teman-teman panik, langsung masukin motor, pintu ditutup dan dikunci," lanjutnya.
Saat berada dalam ruangan itu, lalu Ia kemudian mendengar kaca pecah.
"Pas didalam itu dengar suara kaca pecah, setelah itu saya merasa tidak ada ribut-ribut lagi merasa aman, saya keluar ngecek ternyata rumah bidan yang kena batu," jelasnya.
BACA JUGA:Gerak Cepat, Bekas Lilin Yang Membuat Pengendara Terjatuh di Alun-Alun Purwokerto Dibersihkan
Merasa tidak aman, pihaknyapun lalu bergegas menuju Polsek Banyumas untuk melaporkan kejadian itu.
"Terus temanku bilang, lapor-lapor aja, lapor ke Polsek, tapi tiba-tiba, itu aku liat ada patroli, gak sempat ke kantor cuma ada patroli jadi aku langsung bilang disitu," terangnya.