PURWOKERTO- Inflasi di Purwokerto tahun ini, diperkirakan sedikit lebih tinggi dari batas atas sasaran. Akan kembali ke dalam sasaran inflasi 3 plus minus satu persen year on year (yoy) pada 2023.
Adapun risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian inflasi pada tahun berjalan meliputi meningkatnya permintaan domestik, sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional. Seperti masih tingginya harga energi dan pangan global (imported inflation), kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, serta risiko bergejolaknya harga pangan.
"Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan akan tetap mewaspadai berbagai risiko tersebut," papar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto, Rony Hartawan.
Dalam hal ini, koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait lainnya akan terus diperkuat, sebagai upaya menjamin ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga khususnya bahan kebutuhan pokok. (ely)