Penanganan Sedimentasi di Sungai Serayu, Ketua Formas PSDA Serayu Hilir Minta Segera Dibentuk Gugus Tugas

Selasa 06-09-2022,16:21 WIB
Reporter : Ahmad Erwin
Editor : Tangkas Pamuji

Radarbanyumas, Purwokerto- Menindaklanjuti kunjungan tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi (Kemenko Marvest) di kantor Gubernur Jawa Tengah pada Jumat (19/8) lalu. 

Pada hari Senin (5/9) kemarin, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi di Ruang Rapat Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu Citanduy jalan Gatot Subroto Purwokerto. 

Dilakukannya rapat Koordinasi guna mencari solusi penanganan akibat menumpuknya sedimen lumpur di bendung Mrica yang menutup hampir 87 persen luasan penampang basah waduk, dan juga adanya alih fungsi lahan di wilayah hulu sungai serayu. 

Kegiatan rapat itu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pusdataru Jateng, dan diikuti oleh BBWSO Yogyakarta, PT Indonesia Power, BPDASHL Cimanuk Citanduy, Bappedalitbang Jateng, DLHK Jateng, Biro ISDA Jateng, BPSDA Serayu Citanduy, Cabang ESDM Wilayah Serayu Tengah, DPUPR Banjarnegara, Dinperkim Banyumas, DPSDA Cilacap, DPUPR Purbalingga, DPUPR Wonosobo, DPKPLH Banjarnegara, DLH Banyumas, DLH Purbalingga, KPH Banyumas Timur, KPH Kedu Selatan, Perum Jasa Tirta 1, Formas PSDA Serayu Hilir dan Akademisi. 

Dengan dilakukannya rakor itu, Eddy Wahono, Ketua Formas PSDA Serayu Hilir meminta, agar para pemilik kepentingan di Sungai Serayu segera dapat membentuk gugus tugas sebagai rencana tindak darurat penanganan ekosistem sungai serayu.

"Segera dapat dibentuk Gugus Tugas agar upaya penyelamatan sungai Serayu dan restorasi ekosistem sungai dapat berjalan efektif efisien dan terintegrasi," katanya, Selasa (6/9). 

Seperti diketahui, Eddy melanjutkan, diawal bulan April 2022 setidaknya sebanyak dua kali Indonesia power melakukan flushing lumpur di sungai Serayu yang berakibat matinya jutaan ikan endemik Sungai Serayu serta rusaknya biota sungai.

"Selain itu dampak pencemaran juga berakibat pada lumpuhnya pasokan air baku PDAM di kabupaten Banyumas dan Cilacap, lumpuhnya sektoral wisata di dua dermaga sungai kabupaten Banyumas, terganggunya musim tanam padi karena ditutupnya irigasi Serayu yang mengairi lebih dari 20.000 hektar sawah di kabupaten Banyumas dan Cilacap serta sebagian Kebumen," jelasnya. 

Untuk itu melalui rakor yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pusdataru Jawa Tengah, pihaknya berharap segera dibentuk gugus tugas dengan melibatkan seluruh pemilik kepentingan sungai. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait