PURWOKERTO - Narsan (65) sopir angkot di Purwokerto, meminta ada kebijaksanaan kepada pemerintah daerah agar ada subsidi bagi sopir angkot.
"Ada prioritas dan keringanan, seperti subsidi," kata dia.
Hal itu ia sebut, sebagai respon terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
"Harapannya biasa dulu BBM itu. Kita menolak naik, karena bakal sangat terdampak," paparnya.
Ia menuturkan, dalam sehari dia bisa mengkonsumsi rata-rata 15 - 16 liter Pertalite. Biasanya dia mulai berangkat mencari penumpang dari mulai 06.00 - 14.00.
"Karena tidak ada penumpang. Tahun 90an dulu angkutan kota bagus, sekarang untuk makan sehari-hari saja tidak cukup," pungkasnya. (aam)