Radarbanyumas, Purwokerto - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banyumas periode Januari hingga Juli 2022 relatif mengalami peningkatan.
Jika dibandingkan pada kasus tahun 2021 lalu yaitu dengan total 263 kasus DBD dan 20 meninggal dunia.
Sepanjang tahun 2022 ini terdapat 241 kasus DBD dan 9 orang meninggal dunia akibat gigitan Nyamuk Aedes Aegypti itu.
Kasus DBD itupun hampir terjadi merata di seluruh Kecamatan di Banyumas dan Kecamatan Wangon menjadi penyumbang terbanyak kasus itu dengan 22 penderita, Ajibarang 20 kasus, dan Purwokerto Barat 19 kasus.
Arif Sugiono, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas mengatakan, relatif meningkatnya kasus itu dipengaruhi oleh musim kemarau basah.
Hujan yang kerap turun di tengah musim kemarau akan menimbulkan banyak genangan.
"Terkait dengan musim ini relatif meningkatkan kasus karena muncul genangan-genangar air yang berpotensi jadi tempat perindukan nyamuk," katanya.
Untuk itu Arif melanjutkan, dengan menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Gerakan satu rumah satu jumantik juga didorong untuk dilakukan aktif dan rutin dilingkungan masyarakat.
"Sehingga memang didorong sama-sama aktif rutin satu rumah satu jemantik dengan petugas diwilayah, untuk aktif menggalakkan pemberantasan nyamuk seperti dipagar-pagar bambu yang tidak keliatan atau juga tertutup dengan tanah dengan pasir sehingga tidak menjadi lokasinya bersarangnya nyamuk Aedes Aegypti itu," pungkasnya. (win)