Pentas kesenian Festival Lima Gunung (FLG) ke-20 putaran kelima di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Minggu (10/10/2021). (LUQMAN SULISTIYAWAN/JAWA POS RADAR SEMARANG)
MUNGKID – Festival Lima Gunung (FLG) ke-20 putaran kelima digelar di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Minggu (10/10/2021).
Mengangkat sub tema “Disrupsi Desa Kontemporer Tradisi Maya.” Di putaran ke lima ini pentas kesenian dilakukan di lahan pertanian dengan latar belakang Gunung Andong.
Sebanyak 50 seniman dari dusun setempat menampilkan beragam tari kepada pengunjung. Salah satunya tari kuda lumping. Hadir dalam acara itu perintis dan mantan presiden Komunitas Lima Gunung, Sutanto Mendut. Dalam orasi budaya di sela pentas, ia menyampaikan saat ini segala sektor mengalami disrupsi dengan adanya Covid-19.
https://radarbanyumas.co.id/keren-jembatan-kahyangan-di-banjarnegara-masuk-nominasi-obwis-favorit-indonesia/
“Disrupsi kan paling terkenal di kota, sekarang pekerjaan, keamanan dan segala macam mengalami perubahan. Tapi sebenarnya tidak hanya di kota. Karena media terlalu ada di kota, membuat cerita kota dan desa hampir tidak seimbang,” ujar Tanto panggilan akrabnya kepada Jawa Pos Radar Magelang.
Padahal secara wilayah lebih besar desa. Kata dia, jika membicarakan Covid-19 sangat lah terkait dengan luas ruang. Sambung Tanto, Covid-19 membuat semua wilayah di seluruh dunia mengalami disrupsi.
Covid-19 membuat disrupsi semakin nyata. Dalam kesempatan tersebut Tanto juga mengatakan desa sangatlah kaya. Sehingga selama ini pentas kesenian FLG selalu diadakan dengan latar belakang alam desa.
Sementara itu, Supadi Haryanto Ketua Komunitas Lima Gunung menuturkan, dalam situasi pandemi FLG tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. Ia berharap FLG dapat mengenalkan anak-anak tentang kesenian.
“Semoga pendidikan dan kebudayaan bangsa kita ini bisa semakin maju di tengah pandemi ini,” jelas Supadi yang juga tuan rumah FLG. Supadi berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Supaya FLG bisa diselenggarakan secara normal seperti sebelum pandemi Covid-19. (man/lis)