BANJARNEGARA - Kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan madarsah, menjadi modal bagi lembaga pendidikan agama di Banjarnegara. Kini banyak masyarakat yang lebih tertarik menyekolahkan anaknya di madrasah dibandingkan dengan sekolah umum. Sebab di madrasah tidak hanya dididik pelajaran umum, namun pendidikan agama memperoleh porsi lebih besar dibandingkan di sekolah pada umumnya.
Pembina Yayasan Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Indonesia (GUPPI) Banjarnegara, Sultoni, optimis lembaga pendidikan madrasah akan bisa bersaing dengan sekolah umum.
Dia menjelaskan, saat ini di Banjarnegara terdapat 12 RA, 18 MI dan satu MA yang berada di bawah naungan GUPPI.
Pengurus yayasan dan guru juga tidak perlu khawatir dengan masa depan mereka.
Sebab Yayasan GUPPI Kabupaten Banjarnegara sudah memperoleh SK dari Kementerian Hukum dan HAM hukum sejak 25 September 2016
"Yang dulu saat reformasi banyak yang berdiri sendiri. Kami lalu mengajukan legalitas ke Kemenkumham. Alhamdulillah SK dari Kemenkumham sudah turun. Denga demikian secara legal formal suda resmi diakui oleh negara,” paparnya usai Pelantikan dan Pembinaan Pengurus Yayasan dan Guru GUPPI Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (15/10) di Hotel Surya Yudha.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Banjarnegara, Karsono mengatakan, kepercayaan dari masyarakat ini tidak lepas dari pembinaan yang pada madrasah.
"Banyak madrasah yang jumla siswanya lebih banyak dari sekolah umum. Hal ini antara lain karena guru di madrasah yang masih muda, punya etos kerja yang tinggi," kata dia. Selain itu, tidak dapat dipungkiri alasan orang tua yaitu agar anaknya memperoleh bekal pendidikan agama di madrasah. (drn)