Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price. Foto Polri
RADAR BANYUMAS, Jakarta - Sebelum invasi Rusia di Ukraina, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dilaporkan akan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, di sela-sela acara besar.
Namun, di acara pertemuan di Bali, ia dikabarkan tak akan melangsungkan pertemuan bilateral dengan Lavrov.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, menegaskan Menlu Antony Blinken tak akan menggelar pertemuan bilateral dengan Rusia saat menghadiri pertemuan menteri luar negeri (FMM) G20 di Bali pada 7-8 Juni.
"Bukan waktunya Menlu AS bertemu dengan Menteri Luar Negeri Lavrov. Anda jangan berharap ada pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Lavrov dalam kunjungan," ujar Price kepada reporter, Selasa (5/6).
"Kami akan menilai keseriusan Rusia terkait diplomasi. [Tapi] Kami belum melihatnya," ucap Price seperti dikutip CNN diportal Tribratanews.polri.go.id.
Lebih lanjut Price menerangkan, satu-satunya hal yang mereka lihat dari Moskow yakni lebih banyak kebrutalan dan serangan terhadap warga sipil dan Ukraina.
Pejabat AS yang mengetahui informasi soal kunjungan Blinken di G20 mengatakan, ia berencana menolak foto secara resmi dengan Lavrov selama pertemuan.
Pertemuan para Menlu G20 akan berlangsung pada Kamis-Jumat (7-8 Juni) di Bali.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan seluruh Menlu negara anggota G20 akan hadir dalam pertemuan tersebut.
"Alhamdulillah hari ini kita dapat konfirmasi melalui saluran diplomatik bahwa semua menteri luar negeri anggota G20 akan hadir pada pertemuan itu," ujar Retno dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada pekan lalu.
https://radarbanyumas.co.id/warning-as-rusia-berani-turun-ke-ukraina-perang-dunia-iii-akan-jadi-kenyataan/
Ia lantas mengapresiasi komitmen yang disampaikan para koleganya. Menurut Retno, komitmen tersebut memperlihatkan kepemimpinan mereka dalam menciptakan perdamaian dan kemanusiaan.
"Dunia menunggu pemimpin G20 untuk menunjukkan kepemimpinan bagi perdamaian, kemanusiaan, dan kemakmuran," ucap Retno. (*/ttg)