Benda Berbentuk Kubus Hitam Terbang Dekat Matahari (Image Credit: UFO Sightings Daily/Youtube)
JAKARTA - Alam semestta khususnya dunia luar angkasa selalu menarik untuk menjadi perhatian publik.
Baru-baru ini seorang spotter UFO melaporkan penampakan benda misterius berbentuk kubus hitam di dekat Matahari.
Benda yang diduga para spotter ini sebagai UFO ini, muncul dalam live streaming NASA, sebelum akhirnya feed itu mengalami crash dan tidak lagi bisa diakses.
Menurut pakar UFO, Scott C. Waring, via Daily Star, NASA dengan sengaja menutupi penampakan yang terjadi di Matahari ini, dengan mematikan akses feed live streaming di situs mereka.
Sementara berdasarkan rekaman video live stream itu, terdapat objek mencurigakan berbentuk kotak hitam yang dimaksud. Tepatnya di bagian kanan bawah matahari yang terlihat di layar.
Hanya dua detik setelah penampakan misterius itu terjadi, proses live streaming pun terhenti.
Waring sendiri berpendapat jika kejadian itu, merupakan salah satu bentuk protokol keamanan yang diterapkan badan antariksa AS itu.
Benda Berbentuk Kubus Hitam Terbang Dekat Matahari (Image Credit: UFO Sightings Daily/Youtube)
Sementara itu, klaim yang demikian bukan yang pertama kali diutarakan Scot C. Waring. Dalam temuan lainnya, Ia pernah mengklaim soal temuan pangkalan alien yang berlokasi di bulan.
Menggunakan Google Earth, pria ini menyebut bahwa dirinya sukses mengidentifikasi sebuah lokasi yang dimaksud.
Scot C. Waring adalah sosok yang juga bertanggungjawab atas situs pencarian UFO, bernama Sightings Daily.
Dalam klaimnya itu, ia menyebut melihat sebuah penampakan aneh di Bulan, satelit milik Bumi itu.
Dalam sebuah foto yang ia tunjukan, dirinya menyebut soal benda berbentuk bulat, tepatnya di salah satu area bulan bernama kawah Zeeman.
Menurut Waring, temuan ini ia dapati setelah menelusui hasil pemindaian bulan, namun pada versi lama dari Google Earth.
Temuan ini pun kemudian dibagikan Scott Waring dalam bentuk video, untuk tujuan dokumentasi.
Menurut pria itu, bangunan tersebut terletak di tepi barat kawah Zeeman, yang oleh para pemburu UFO, diyakini sebagai portal atau akses bagi para alien.
https://radarbanyumas.co.id/indonesia-kerja-sama-riset-luar-angkasa-dengan-rusia/
Akan tetapi menurut sebuah pencitraan milik NASA, dengan resolusi yang lebih tinggi, tidak ditemukan klaim yang dimaksud oleh Waring pada kawah Zeeman di bulan.
Menurut ahli, selain karena glitch pada imaging Google Earth, pareidolia kemungkinan ada hubungannya dengan klaim yang dibuat oleh Scott Waring itu. (FIN/ali)