Ukraina mengklaim ada ratusan mayat yang ditemukan di kota-kota dekat Kiev. Hal iu diketahui ketika kejaksaan memulai penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia.
Kiev sempat dikepung oleh pasukan Rusia.
"Beberapa saksi sangat trauma dengan cobaan berat yang mereka alami sehingga mereka tidak mau berbicara," menurut jaksa tinggi negara itu, Iryna Venedyktova, pada Minggu (3/4).
Setelah Ukraina telah merebut kembali wilayah itu, kejaksaan mendapat laporan mengenai penemuan mayat dan melakukan penyelidikannya.
Venedyktova mengatakan 140 mayat yang diidentifikasi telah diperiksa.
Penyelidikan mayat-mayat ini menyusul kabar tentang adanya kekerasan di Bucha, sebuah wilayah di kota Kiev.
Disebutkan mayat-mayat itu mengenakan pakaian sipil dan berserakan di jalan-jalan.
Ketika gambar-gambar mayat di Bucha bermunculan di online, banyak pemimpin Eropa mengutuk kekejaman itu dan menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow.
Venedyktova baru bisa memasuki kota Bucha, Irpin, dan Hostomel untuk pertama kalinya, pada Minggu (3/4). Ia mengaku membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengetahui tingkat kejahatan.
https://radarbanyumas.co.id/militer-rusia-terus-gempur-ukraina/
"Kami perlu bekerja dengan para saksi," kata Venedyktova. "Orang-orang saat ini sangat tertekan sehingga mereka secara fisik tidak dapat berbicara."
Rusia dengan tegas membantah tuduhan bahwa pasukannya membunuh warga sipil di Bucha. Moskow mengatakan tidak ada penduduk yang dilukai dan menuduh Kiev melakukan apa yang dianggapnya sebagai provokasi yang dibuat-buat untuk media Barat. (rmol/ttg)