UKRAINA - Rusia sedang bersiap untuk mengikutkan Libya dan Serbia untuk berperang di Ukraina, selain tentara bayaran Suriah yang sudah terdaftar.
Hal tersebut dikuak Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina (GUR) dan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataan terpisah pada hari Minggu (13/3).
"Menurut informasi yang tersedia, sejumlah besar militan dari negara lain terlibat (Suriah, Serbia)," klaim Angkatan Bersenjata Ukraina.
Sementara itu, Direktorat Intelijen Ukraina menyebut pelatihan tentara bayaran Rusia dari Libya untuk terlibat dalam permusuhan di Ukraina.
Intelijen Ukraina memperluas laporan sebelumnya tentang perekrutan tentara bayaran Suriah. Mereka mengklaim bahwa Rusia telah membuka 14 pusat perekrutan tentara bayaran di Damaskus, Aleppo, Hamma, Raqqa dan Deir ez-Zor.
Setelah pelatihan, tentara bayaran diharapkan akan diangkut melalui Khmeimim dan kemudian pangkalan udara Chkalovsky dengan dua pesawat Tu-134 dan satu Tu-154.
Rusia membayar tentara bayaran asing gaji bulanan sebesar USD 300-600 untuk berperang.
"Suriah diperkirakan akan menggunakan artileri berat dan senjata penembak jitu melawan Ukraina," kata Direktorat Intelijen.
Sebelumnya pada hari Jumat (11/3), Presiden Rusia Vladimir Putin memberi lampu hijau bagi hingga 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah.
Pada hari Selasa (9/3) Ukraina menuding Rusia mempekerjakan tentara bayaran Rusia dari perusahaan militer swasta Wagner.
Ukraina juga telah merekrut pejuang asing selama perang.
https://radarbanyumas.co.id/tentara-ukraina-menikah-di-pos-pemeriksaan-sekarang-kami-siap-bertarung-lagi/
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa 20.000 pejuang asing telah mendaftar untuk mendaftar ke legiun asing.
GUR mengatakan bahwa para sukarelawan itu berasal dari 52 negara yang berbeda.
"Kebanyakan pejuang berpengalaman yang telah berpartisipasi dalam banyak kampanye penjaga perdamaian di seluruh dunia,” kata GUR.(*/genpi/ttg)