Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Juni 2019. Foto: ANTARA/Reuters/Mukhtar Kholdorbekov/as jpnn.com
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev sama sekali tidak punya niat menyelesaikan krisis yang tengah menimpa negaranya secara damai.
Alih-alih berdialog, dia malah memerintahkan para perusuh yang disebutnya sebagai teroris agar ditembak mati.
Dalam pidatonya, Jumat (7/1), Tokayev dengan tegas mengatakan bahwa mereka yang tidak mau menyerah akan dimusnahkan.
Tokayev menyebut ada 20.000 bandit telah menyerang kota terbesar Kazakhstan, Almaty, dan telah menghancurkan fasilitas negara.
Pekan lalu, aksi protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar pecah menjadi gelombang kerusuhan di seluruh negeri.
Presiden mengatakan bahwa sebagai bagian dari operasi kontrateroris lembaga penegak hukum dan militer dapat menembak mati tanpa peringatan.
https://radarbanyumas.co.id/kediaman-presiden-kazakhstan-dibakar-2-000-ditangkap-puluhan-perusuh-tewas/
"Orang-orang militan belum menurunkan senjata mereka, mereka terus melakukan kejahatan atau tengah mempersiapkan (kejahatan). Perang melawan mereka harus sampai selesai. Siapa pun yang tidak menyerah akan dilenyapkan," kata presiden. Presiden menolak seruan untuk berdialog dengan massa. (*/jpnn/ttg)