Tentu, ketika Sobat mendengar game valoran, Fortnite dan Mobile Legend Bang bang Sobat akan merasa biasa saja. Lagi pula, genre FPS dan MOBA sering kok dijadikan kompetisi.
Nah, ternyata ada lho game yang sepintas terlihat kurang cocok dijadikan esports. Walaupun begitu, para gamer tetap berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Yuk, simak tujuh game esports paling aneh!
1. Stardew Valley
Game simulasi kehidupan yang mengajak Sobat untuk bercocok tanam, bersosialisasi, dan menjelajahi dungeon kini telah menjadi esports! Kompetisi bernama Stardew Valley Cup ini mengadu empat tim untuk menyelesaikan beberapa tugas demi mendapatkan poin dan uang sebesar 40 ribu dolar AS (Rp569,9 juta). Keren!
Kompetisi yang berlangsung pada 4 September 2021 ini di-cast oleh YouTuber Stardew Valley, Unsurpassable Z dan pengembang game itu sendiri, Eric Barone atau akrab dipanggil ConcernedApe. Lucunya, keduanya harus memutar otak dan menentukan lebih dari seratus tugas yang harus diselesaikan oleh keempat tim.
2. GeoGuessr
Buat Sobat yang sering jalan-jalan ke negara lain dengan menggunakan aplikasi Google Maps, ada esports yang cocok buat Sobat. Dalam game yang pertama kali diluncurkan tahun 2013 ini, Sobat akan ditempatkan dalam posisi acak dan harus menebak nama daerah tersebut.
Hal ini tidak mudah, mengingat Sobat tidak dapat melihat nama jalan atau nama toko. Gaya arsitektur dan suasana tempat menjadi contoh petunjuk yang dapat membantu Sobat meraih poin di GeoGuessr. Semakin dekat tebakan Sobat dengan lokasi sebenarnya, semakin banyak poinmu! Melansir theScore esports, kompetisi GeoGuessr melibatkan pemain terbaik yang diadu dalam match lima ronde dan dibuat lebih seru dengan keberadaan caster. Siapa yang mendapatkan poin terbanyak, ialah yang menang.
3. Tom and Jerry: Chase
Kartun yang menjadi tontonan banyak anak di berbagai belahan dunia telah mendapatkan game mobile yang kasual, tetapi memiliki elemen kompetitif. Game berjudul Tom and Jerry: Chase yang dikembangkan oleh NetEase Games memiliki konsep yang tidak asing bagi Sobat yang familier dengan Dead by Daylight dan Identity V.
Dalam game yang mengusung konsep 1 lawan 4 ini, Sobat dapat memilih ingin bermain sebagai kucing atau tikus. Di satu sisi, 4 tikus bekerja sama untuk mencuri keju dan mengelabui si kucing. Di sisi lain, si kucing harus menangkap keempat tikus yang mengganggu. Terdapat banyak karakter yang dapat Sobat gunakan seperti Tuffy, Jerry, Tom, Pecos, dan Butch.
Mengutip IGN Southeast Asia, esports unik ini juga punya fase pick dan ban, lho! Yup, fase di mana kedua tim dapat menentukan karakter yang dipilih dan karakter yang akan di-ban. Dengan demikian, fase ini akan menentukan komposisi team sendiri dan tim musuh.
4. The Sims 4
Esports kali ini cukup berbeda karena dikemas dalam bentuk reality show. Melalui kerja samanya dengan ELEAGUE dan Buzzfeed Multiplayer, EA memproduksi esports bernama The Sims Spark'd.
Sebanyak 12 kontestan dan beberapa juri terlibat dalam kompetisi ini. Dalam The Sims Spark'd, kontestan memperebutkan sebanyak 100 ribu dolar AS (Rp1,4 miliar).
Sebagai gambaran, salah satu tahapan kompetisi adalah mode tim. Setiap tim punya Stylist, Builder, dan Storyteller. Seperti namanya, Stylist bertugas untuk membuat karakter, Builder punya kewajiban untuk merancang tempat tinggal diikuti arsitekturnya, sedangkan Storyteller merupakan sosok yang menciptakan alur cerita. Sobat pilih yang mana?
5. UNO! Mobile
Saat berkumpul dengan teman atau keluarga, UNO dan Jenga menjadi contoh permainan yang berguna untuk mengisi waktu. Apa yang terjadi ketika game party seperti UNO dijadikan esports? UNO Championship Series Mobile Tournament adalah jawabannya!
Menurut One Esports, turnamen ini diadakan sebagai perayaan hari jadi UNO ke-50. Selain UNO Mobile Tournament yang bersifat global, ada juga UNO Championship Series Invitational Tournament yang berlangsung pada 11 November 2021 di Las Vegas. Kompetisi ini memiliki hadiah utama sebesar 50 ribu dolar AS (Rp712,8 juta). Banyak sekali, ya!
6. Krunker.io
Meskipun FPS merupakan genre yang cukup umum dalam esports, Krunker.io cukup berbeda karena game yang satu ini berbasis browser. Artinya, layaknya game di Friv dan Games.co.id, Sobat tidak perlu mengunduh apa pun.
Esports Krunker tersebar di Asia, Eropa, Amerika Utara, dan daerah Oseania. Gerakan di Krunker sangat cepat, mengalahkan Counter Strike:Global Offensive dan Valorant.
Apabila dibandingkan dengan Apex Legends pun, gerakan dan kecepatan permainan di Krunker jauh lebih cepat. Tidak ada ruang untuk berdiam diri, tidak ada ruang untuk bernapas.
7. Farming Simulator
Stardew Valley bukan satu-satunya game bercocok tanam yang menjadi esports. Faktanya, Farming Simulator juga punya kompetisinya sendiri. Total prize pool-nya mencapai 250 ribu euro (Rp4,2 miliar). Dalam Farming Simulator League, terdapat dua tim yang masing-masing terdiri dari tiga pemain. Kedua tim ini akan diberikan ladang gandum dan waktu sebanyak 15 menit.
Mereka harus bersaing dalam mengubah gandum menjadi bal gandum dan mengantarkannya ke lumbung untuk mendapatkan poin. Seperti Tom and Jerry: Chase, game ini juga punya sistem pick dan ban. Berdasarkan informasi WIN.gg, tim dalam esports unik tersebut biasanya disponsori oleh perusahaan manufaktur pertanian. Selain itu, kebanyakan pemain dalam turnamen ini berasal dari Jerman. Sangat passionate!
Bagaimana Sob, Darai game diatas mana yang pengin Sobat mainin. (*/pin)