OPERASIONAL LAGI : Bus wisata gratis milik Pemkab Banyumas melintas di Jalan Bung Karno. Saat ini bus wisata tambah rute. DIMAS PRABOWO/RADARMAS
PURWOKERTO - Bus wisata bakal kembali beroperasional. Bus yang hanya melayani saat weekend terakhir beroperasi sebelum Ramadan. Saat ini dengan dibukanya tempat wisata baru, bus wisata bakal memperluas trayeknya.
Kepala Dinas Perhubungan Banyumas Agus Nur Hadie melalui Kepala UPTD Pengelola Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Taryono mengatakan, bus pariwisata yang dihentikan sejak Ramadan akan kembali dioperasionalkan.
"Kita mau lanjutkan lagi. Ada perubahan rute dalam rangka mendukung pengembangan wisata yang baru dibuka," kata dia.
Tempat wisata baru yakni Taman Mas Kemambang dan Menara Teratai. "Jadi nanti kita arahkan ke Jalan Karangkobar dan Jalan Bung Karno. Ada penyesuaian rute," imbuhnya.
Dikatakan, penambahan rute tidak langsung akan menambah armada karena masih mencukupi untuk menampung wisatawan.
"Untuk armada masih sama. Ada empat, satu lagi untuk cadangan," kata dia.
https://radarbanyumas.co.id/bus-wisata-gratis-di-banyumas-akan-dipersiapkan-ke-rute-kawasan-kota-baru-purwokerto-dan-taman-botani-baturraden/
"Kemungkinan Sabtu Minggu ini akan mulai beroperasional untuk bus wisata," tandasnya.
OPERASIONAL LAGI : Bus wisata gratis milik Pemkab Banyumas melintas di Jalan Bung Karno. Saat ini bus wisata tambah rute. DIMAS PRABOWO/RADARMAS
DPRD : Kaji Dulu Baru Diterapkan
Terkait penambahan trayek baru bus wisata ke Taman Mas Kemambang dan Menara Pandang, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Supangkat meminta dilakukan kajian terlebih dahulu.
Dia khawatir dengan adanya tambahan trayek bisa menimbulkan kemacetan.
"Wilayah Kota Purwokerto jalanan sudah penuh sesak. Dengan adanya bus wisata apakah akan menimbulkan kemacetan atau tidak," kata dia.
Selain itu, jarak antara Taman Mas Kemambang dan Menara Pandang relatif dekat. Kebutuhan akan adanya bus wisata harus dikaji dahulu, diperlukan bagi pengunjung atau tidak.
"Pertimbangan lain, jarak tempuh pendek. Jalannya juga sempit," ucapnya.
Lebih lanjut dia berharap tetap dilakukan kajian terlebih dahulu, dengan dampak yang akan ditimbulkan.
"Harus ada survei, pengunjung benar-benar perlu ada bus wisata. Atau malah mereka lebih suka menggunakan kendaraan pribadi," jelas dia.
Ditambahkan, apabila nantinya diterapkan bakal ada evaluasi berkala untuk melihat efektivitas dari bus wisata yang melayani dua tempat wisata baru.
"Kalau memang sudah mau diterapkan, dievaluasi secara berkala setiap satu Minggu sebagai bentuk fungsi pengawasan dari DPRD," pungkasnya. (mhd/aam)