BUANG SEMBARANGAN : Sehari dibuka untuk umum, sampah berserakan di alun-alun Purwokerto, Minggu (10/4) pagi. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS)
PURWOKERTO - Setelah lama ditutup, akhirnya alun-alun Purwokerto dibuka lagi. Namun pasca dibuka, ada satu hal yang disayangkan. Yaitu sampah yang menumpuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Junaidi mengatakan, alun-alun Purwokerto sudah dibuka untuk umum. Namun dia menyayangkan masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
"Masyarakat kita belum disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya," kata dia.
Dia mengatakan, tempat sampah sudah mencukupi. Ada sekitar 12 tempat sampah. "Nanti kita akan koordinasi dengan KSM setempat biar ada yang mengurus sampahnya. Sehingga semua juga ikut bertanggungjawab, pedagang sama," kata dia.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Supangkat meminta ada sanksi sosial bagi masyarakat yang kedapatan membuang sampah sembarangan di alun-alun. Yakni diminta memungut kembali sampah yang dibuang.
"Yang ketahuan buang sampah sembarangan diberi sanksi sosial. Memungut kembali sampah, dengan begitu orang akan malu buang sampah sembarangan," kata dia.
Menurutnya, sanksi sosial harus mulai diberikan agar ada efek jera di masyarakat. Pasalnya, dibukanya alun-alun akan berimbas pada berkumpulnya banyak orang di satu lokasi.
"Sampah berserakan di alun-alun itu hal klasik. Kebersihan alun-alun harus dijaga bersama-sama," ucapnya.
Selain sanksi sosial, tambahnya, sanksi denda bisa mulai dipikirkan untuk diterapkan. Di beberapa wilayah, hal itu sudah diterapkan. "Di Surabaya, kalau buang sampah sembarangan kena denda. Kita harus berani seperti itu," paparnya.
Selain itu, pengawasan yang bersifat preventif juga harus diperketat lagi. Petugas yang berjaga ia minta, agar selalu bergerak dan mengingatkan pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan. (mhd/aam)