Harga Minyak Goreng Makin "Panas", Anggaran Minim Sulit Adakan Operasi Pasar

Rabu 24-11-2021,10:36 WIB

MINYAK MAHAL: Pedagang sembako di Pasar Manis Purwokerto sedang melayani pembeli, Selasa (23/11). LAELY/RADARMAS PURWOKERTO - Harga minyak goreng baik curah maupun kemasan terus naik. Kenaikan harga minyak goreng sejak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Seperti yang disampaikan pedagang sembako di Pasar Manis Purwokerto, Tarso. "Awalnya kita mengira naik karena dampak PPKM. Ada kenaikan sedikit-sedikit, ujarnya. Namun sampai sekarang justru terus meningkat. Pada Selasa (23/11) kemarin, harga minyak goreng kemasan Rp 19 ribu per liter. Sedangkan harga normal Rp 12 ribu per liter. Tarso mengatakan, dari informasi didapat harga harga minyak goreng meningkat karena bahan baku diekspor ke luar negeri untuk diolah. Kemudian diimpor lagi ke Indonesia. "Kita punya bahan baku, tapi tidak bisa mengolah," katanya. Dengan kenaikan harga minyak goreng, Tarso tidak mengurangi stok barang dagangan. Dia mengikuti stok dari distributor. "Ada merek yang stoknya berkurang, ada juga yang tetap. Saya tidak mengurangi stok untuk dijual," imbuhnya. Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, Retno Wulandari menuturkan, dengan kenaikan harga minyak goreng, pihaknya sulit untuk mengadakan operasi pasar. Sebab, tidak ada alokasi anggaran. https://radarbanyumas.co.id/pedagang-terpaksa-naikkan-harga-gorengan-di-purbalingga-akibat-mahalnya-minyak-goreng/ "Anggaran yang kita miliki minim. Tidak ada alokasi untuk operasi pasar," tuturnya. Retno menuturkan, sudah menghubungi Bulog Banyumas, namun Bulog tidak ada stok minyak goreng. Sehingga tidak bisa melakukan operasi pasar. Selain itu, untuk melakukan operasi pasar juga perlu melihat situasi dan kondisi saat ini yang masih pandemi covid-19. (ely)

Tags :
Kategori :

Terkait