Desta Suryanto (16) warga Patikraja, bersama 19 rekannya sudah dua hari berkantor di Comic House GOR Satria Purwokerto. Beberapa bulan kedepan, waktunya bakal dihabiskan di sana. Dia mengejar tenggat menyelesaikan komik Babad Banyumas.
Targetnya yakni pada 10 Desember 2021, komik Babad Banyumas sudah bisa dinikmati pembaca. Desta mendapat tugas membuat script komik. Sebagai langkah awal, dia kumpulkan semua referensi soal sejarah Banyumas.
Dia gali informasi, baik dari buku, juga berselancar di dunia maya. "Ini sedang cari referensi, tadi sempat ke Arpusda," katanya.
Secara garis besar, script yang bakal ia buat bercerita soal awal mula lahirnya Kabupaten Banyumas. Dalam mencari referensi, ia akui sempat kesulitan. Sejarah Banyumas menurutnya, belum banyak terbukukan.
https://radarbanyumas.co.id/workshop-tuntas-tinggal-tunggu-komik-babad-banyumas/
"Ini ambil buku dari Babad Banyumas, karena berupa tembang, jadi agak kesulitan memahami bahasanya," ujarnya.
Script komik Babad Banyumas ini bakal menggunakan bahasa Indonesia. Namun, dikemas secara santai. Layaknya bahasa komik anak-anak muda.
"28 Oktober harus sudah selesai," ucapnya.
Head Project Comic House sekaligus instruktur Maria Rengganis mengatakan, dia sempat kesulitan menyesuaikan jadwal anak-anak yang ikut Comic House. Maklum, sebagian besar masih bersekolah.
"Untungnya sudah ada surat dispo dari bupati jadi sudah beres," ucapnya.
Saat ini omik Babad Banyumas baru masuk tahap awal. Dia tidak ingin karya yang dihasilkan bersama rekan-rekannya menjiplak karya yang sudah ada.
"Tidak hanya menjiplak sejarah. Tapi bagaimana caranya kita kemas, agar jalan ceritanya seru untuk dibaca," ucapnya.
Untuk itu ia sudah siapkan, genre Historical Fantasy. Itu menurutnya sesuai dengan Komik Babad Banyumas nanti.
"Lumayan pusing masalah referensi. Yang kita dapat itu referensi sejarah Banyumas tahun 1.800 keatas. Padahal setting latar kita itu bercerita tahun 1.400," ujarnya.
Dengan segala tantangan yang ada, ia sudah patok target akhir November komik sudah siap cetak.
"10 Desember deadline cetak. 30 November harus sudah selesai," ucapnya.
Di sisi lain Penanggung Jawab Workshop Membuat Komik sekaligus Ajudan Milenial Bupati Banyumas Muhammad Meizar Brahmantyo mengatakan, setelah komik jadi bakal d idistribusikan ke seluruh perpustakaan desa yang ada di Kabupaten Banyumas.
Namun, itu akan dilakukan bertahap melihat ketersediaan anggaran. "Nanti jadi suvenir buku komik," ujarnya.
Untuk Project Comic House ia sampaikan, sangat didukung Bupati Banyumas Achmad Husein. Ia sampaikan, pemerintah daerah menganggarkan Rp 200 juta untuk Project Comic House beserta sarana dan prasarana pendukungnya.
"Kita ada PC 1, pen tablet 11, Software 11. Juga untuk membeli meja kursi, dan sarana lainnya," pungkasnya. (aam)