Pusat Perbelanjaan di Purwokerto Mulai Padat, Bupati: Telaten Saja Mengingatkan, Walau Saya Paham Masyarakat S

Senin 03-05-2021,13:02 WIB

MULAI PADAT: Pengunjung membawa barang belanjaan keluar dari pusat perbelanjaan di Kebondalem, Minggu (2/5) kemarin. Selain itu, parkir kendaraan di Kebondalem membludak, hingga mencapai lahan bekas pasar PKL. DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Ini pekan ketiga puasa. Biasanya, menjadi waktu-waktu padat masyarakat untuk berbelanja. Baik itu untuk kebutuhan umum maupun untum beli baju lebaran. Dari pantauan Radar Banyumas, sudah mulai terjadi kepadatan di beberapa supermarket di Purwokerto. Seperti yang terjadi di Supermarket yang ada di Kebondalem. https://radarbanyumas.co.id/alun-alun-purwokerto-dipercantik-1-300-melati-bali-ditanam-di-tepi-pedestrian-sisi-barat/ https://radarbanyumas.co.id/pusat-perbelanjaan-disidak-forkompimda-bupati-husein-awas-lonjakan-setelah-thr-dibagi/ Dari parkir saja sudah terlihat betul. Padahal baru pukul 15.00. Di hari Minggu. Parkirnya nyaris penuh. Memasuki supermarket itu, pada lantai dua lantai yang dipenuhi baju. Orang-orang mulai memenuhi tempat itu. Melalui speaker, diingatkan untuk yang mengantri di kasir hanya perwakilan satu orang sedangkan keluarga yang lain menunggu ditempat lain. "Permisi," berulang kali terdengar kata itu dari pengunjung yang hendak melintas di sela antar pakaian. Memang tak begitu luas jalan. Salah satu pengunjung, Daryanto warga Sokarjaa, yang sedang menunggu istri dan anaknya mencari baju. Baru hari ini Ia sempat. "Kalau Minggu lalu memang saya ada kerjaan saja," kata dia. Lagipula, lanjut dia, memang biasanya kalau mau beli baju lebaran waktunya sudah mepet hari H. "Mau Minggu depan takut padat banget. Jadi mending Minggu jni saja," ujarnya. Sementara di Mal terbesar di Purwokerto, terpantau di jam yang sama masih belum begitu terlihat padat. Jajaran Pemkab, sejak 20 April lalu, telah beberapa kali sidak ke pusat perbelanjaan yang ada di Purwokerto. Titik yang dipantau diantaranya di Komplek Rita Pasaraya Alun-alun, Sekitar Moro, Komplek Kebondalem, Pertokoan sekitar Unsoed dan Pertokoan di Sokaraja. Bupati Banyumas Achmad Husein menanggapi soal pengawasan pusat keramaian pihaknya sudah melakukan beberapa kebijakan. Diantara adalah mengingatkan masyarakat secara terus menerus. Tracing juga akan pihaknya percepat dan perluasan. Selain tetap menjaga komorbid. "Lah, normatif saja dan tlaten mengingatkan. Operasi-operasi kita tingkatkan. Walau saya paham masyarakat sudah jenuh," ujarnya. Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Supangkat menanggapi adanya klaster salat tarawih, pusat keramaian masyarakat harus dipantau ketat. Ia khawatir, pusat keramaian seperti pertokoan, juga adanya aktivitas usaha seperti penjual takjil dadakan bisa berpotensi jadi klaster baru. Terlebih, jika tidak disiplin protokol kesehatan. "Bisa, satu titik saja jadi mambrah-mambrah. Sebaiknya pengawasan jadi lebih ketat lagi," ucapnya. Menurutnya pengawasan pusat keramaian masih perlu ditingkatkan lagi. Meski ia juga akui sulit untuk menerapkan protokol kesehatan di pusat keramaian. "Pengawasan kurang, memang sulit dibubarin. Mau pakai masker saja lumayan, minimal masker," ujarnya. (mhd/aam)

Tags :
Kategori :

Terkait