Darmadi, Kasi Statistik dan Distribusi BPS Purwokerto
PURWOKERTO- Alami inflasi sebesar 0,07 persen, pada bulan Oktober lalu. Tingkat inflasi Kota Purwokerto peringkat terendah dari enam Kota yang diamati perkembangan harganya di Jawa Tengah.
"Semua kota di Jawa Tengah mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,22 persen dan inflasi terendah di Kota Purwokerto sebesar 0,07 persen," kata Darmadi, Kasi Statistik dan Distribusi BPS Purwokerto kepada Radarbanyumas.co.id, Kamis (5/11).
https://radarbanyumas.co.id/inflasi-diperkirakan-lebih-rendah-di-2020/
Terjadinya inflasi di Kota Purwokertopun disebabkan oleh adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,04 pada September 2020 menjadi 104,11 pada Oktober 2020.
Dimana inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu berupa kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,16 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,16 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,01 pesen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,10 persen, serta Kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen.
"Penyebab utama inflasi di Purwokerto adalah kenaikan harga cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, roti tawar, sawi putih, besi beton, bawang merah, daun bawang, wafer, dan udang basah," lanjutnya.
Adapun untuk peringkat inflasi se Jawa Tengah dari 6 Kota yang diamati pada Oktober lalu, yaitu Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,22 persen, disusul oleh Kota Semarang sebesar 0,20 persen, kemudian di peringkat ketiga Kota Kudus sebesar 0,16 persen, lalu Kota Cilacap sebesar 0,12 persen, kota Surakarta sebesar 0,10 persen, dan terendah Kota Purwokerto Sebesar 0,07 persen. (win)