ILUSTRASI : Pembeli dan penjual bertransaksi di salah satu toko emas di Pasar Wage.
- Cilacap Duduki Peringkat Pertama
PURWOKERTO- Kenaikan indeks harga di beberapa kelompok pengeluaran dominan seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,29 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumahtangga sebesar 0,36 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,12 persen. Serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,03 persen. Membuat tingkat inflasi Kota Purwokerto pada bulan Mei meningkat sebesar 0,19 persen.
Hal itupun membuat tingkat inflasi Kota Purwokerto menempati peringkat kedua di Jawa Tengah setelah Cilacap di peringkat pertama dari enam Kota yang diamati.
"Jadi memang agak tinggi karena ada unsur kebetulankan bulan Mei itu Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri, dan rata-rata seperti bawang dan daging itu naik," kata Danisworo, Kasi Statistik dan Distribusi BPS Purwokerto kepada Radar Banyumas, Rabu (3/5) pagi.
Adapun penyebab utama inflasi di Kota Purwokerto adalah kenaikan daging ayam ras, bawang merah, rokok kretek filter, emas perhiasan, jeruk, upah asisten rumah tangga, apel, susu cair kemasan, kangkung
dan tempe.
"Termasuk juga buah-buahan itu mengalami kenaikan, karena ramadhan jadi pengeluaran naik itu tidak hanya dikelompok bahan makanan tetapi termasuk juga perhiasan," pungkasnya. (win)