KONFERENSI PERS : Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK (dua dari kanan) dan Ketua PPTPKBGA Banyumas Dr Tri Wuryaningsih (tiga dari kanan) saat konferensi pers menanggapi isu penculikan di Banyumas, Kamis (18/10). (MIFTAHUL MUFID/RADAR BANYUMAS)
Tiga Isu Penculikan Sempat Viral
PURWOKERTO - Isu penculikan yang menimbulkan keresahan masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas, dipastikan hoax. Kepastian itu didapat setelah polisi melakukan sejumlah langkah penyelidikan.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK mengatakan, berdasarkan pemetaan dan laporan yang dihimpun, ada tiga isu penculikan yang sempat viral. Ketiga isu penculikan itu diduga terjadi di Cilongok, Jatilawang, dan Sokaraja.
"Menurut isu yang tersebar, kejadiannya dalam satu hari. Pukul 06.30, pukul 11.30, serta pukul 15.00 dan diduga menimpa empat orang anak terduga korban," kata dia.
Dalam kejadian yang disebutkan terjadi di Cilongok, seorang anak bernisial SI (9) diduga menjadi korban. Kemudian di Sokaraja seorang anak berinisial KA (11) terduga menjadi korban. "Di Jatilawang, dua orang anak yang terduga sebagai korban adalah RP dan BA (9)," ujar dia.
Polisi mengantongi penjelasan dari masing-masing kejadian. Untuk kejadian di Cilongok, hanya insiden kecil antara pengendara motor dengan seorang anak kelas 3 SD.
"Akibat insiden senggolan di gang sempit, pengendara motor berusaha menjaga keseimbangan. Namun secara reflek, dia memegang tangan anak itu dan tidak ada unsur kesengajaan untuk melakukan tindak kejahatan," tuturnya.
Untuk isu penculikan di Jatilawang, dua terduga korban rupanya berinisiatif bersembunyi di kandang ayam dekat rumahnya. Pasalnya, kedua anak itu bermain sampai larut malam. "Karena takut dimarahin, anak itu inisiatif sendiri untuk bersembunyi. Namun berhasil ditemukan keluarganya pada malam hari," terang Bambang.
Sementara isu penculikan di Sokaraja. Ada seorang anak berinisial KA terduga menjadi korban penculikan. "Setelah digali keterangan lebih dalam lagi, keterangan yang diberikan ternyata berubah-ubah. Ada ketidakjujuran dari keterangan anak tersebut," ujar dia.
Akibat isu itu, ada dua orang menjadi korban persekusi. Mereka diamankan warga karena dinilai mencurigakan, mondar mandir di suatu tempat dan diduga penculik. "Setelah diamankan warga dan diserahkan ke polisi, rupanya kedua orang yang diamankan tersebut mengalami gangguan jiwa," ungkap Kapolres.
Dia memaparkan, santernya isu yang berkembang bukan berasal dari kelompok tertentu. Namun, disebarkan oleh masyarakat yang memiliki rasa khawatir berlebihan.
Baca: Polisi Pastikan Isu Penculikan di Banyumas Adalah Hoax
"Kami belum melihat ini sebagai tindak pidana, namun akan kami dalami terus karena ada berbagai pertimbangan. Isu penculikan memang disebarkan oleh orang-orang terdekat terduga korban, yang berinteraksi secara langsung," papar dia.
Kapolres mengimbau masyarakat bijaksana dalam menerima informasi yang didapat melalui HP. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan terlebih dahulu, bukan menyebarkan. "Jika ada yang mendapat informasi mencurigakan, meresahkan atau membuat cemas masyarakat segera hubungi polisi terdekat agar segera diselidiki. Atau bisa juga melapor ke HP saya langsung, 08111222000," tandas dia.