RETRIBUSI- Pedagang mengeluhkan retribusi yang dinilai memberatkan. FOTO: AAM/RADARMAS
PURWOKERTO- Sejumlah pedagang di Pasar Wage mengeluhkan besarnya retribusi yang harus mereka bayar setiap bulannya. Retribusi itu kian terasa berat ketika pasar sedang sepi.
"Dengan ukuran kioas 3 X 6 saya harus membayar retribusi Rp 126 ribu perbulan. Saat omset semakin turun jelas retribusi itu sangat memberatkan," kata Anwar, salah satu pedagang pakaian di dalam Pasar Wage.
Dia menuturkan lokasi kios yang ditempatinya sekarang jauh dari kata strategis. Letak kios yang di dalam pasar mengharuskan pembeli blusukan menjelajah pasar. Hal ini menjadi salah satu faktor sepinya pembeli. Berbeda kalau kios yang berada di depan dan dagangannya laris tentu.
Hal senada diungkapkan Siroh pedagang asal Sokaraja yang sejak kecil telah berjualan di Pasar Wage. Siroh menyewa kios yang ditempatinya seharga Rp 16 juta per tahun. Untuk retribusi kios dia harus merogoh kocek seharga Rp 108 ribu.
"Kalau bisa retribusinya diturunkan. Soalnya retribusi itu sangat berat apalagi pasar sedang sepi," ujar Siroh yang lapaknya berada di depan dan sangat strategis.(aam)