- Pengumuman PPDB SMA/SMK
- Di Banyumas Siswa ber-SKTM Capai 76 persen
PURWOKERTO- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMA akhirnya diterbitkan, Rabu (11/7) malam. Tercatat ada 10.236 siswa baru di Karesidenan Banyumas yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu.
Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah V Banyumas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng masih akan melakukan verifikasi terhada siswa ber-SKTM tersebut. Selain itu, ada juga persoalan dimana beberapa sekolah masih kekurangan siswa.
Kepala BP2MK Wilayah V Banyumas Provinsi Jateng Gunawan Sudharsono mengatakan, wilayah kerja BP2MK Wilayah V meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap. "Kuota untuk siswa baru SMK sebanyak 15.411. Itu hanya terisi 14.232 siswa. Siswa yang menggunakan SKTM dan KIP sebanyak 6.833," katanya.
Sedangkan untuk SMA di empat kabupaten tersebut jumlah kuota siswa baru ialah 15.823 kursi. "Terisi 14.364 siswa. Sementara yang menggunakan SKTM dan KIP sebanyak 3.403 siswa," katanya. Dengan begitu, di Karesidenan Banyumas ada 10.236 siswa baru SMA/SMK yang menggunakan SKTM.
Gunawan mengatakan, khusus di Banyumas ada sekitar 76 persen pengguna SKTM yang diterima sekolah. Dia memaparkan pada PPDB tahun ajaran 2018/2019, kuota SMK di Banyumas yakni 4.255 siswa. Sementara jumlah pendaftar yang ada ialah 5.199 calon sisawa. "Yang menggunakan SKTM ialah 2.832 siswa, serta 786 lainnya memakai Kartu Indonesia Pintar (KIP)," katanya.
Gunawan melanjutkan, setelah dilakukan verifikasi, kuota yang terisi sebanyak 3.754 siswa. Dari jumlah itu, siswa yang diterima dengan SKTM mencapai 2.857, dan non SKTM hanya 897 siswa. "Jadi pengguna SKTM yang diterima sekitar 76 persen. Jumlah yang didiskualifikasi mencapai 123 calon siswa," katanya.
Dari hasil ini, tiga SMK 100 persen peserta didik menggunakan SKTM dan KIP. Tiga SMK tersebut yakni SMK N 2 Purwokerto sebanyak 720 siswa, SMK N 1 Banyumas sebanyak 540 siswa, dan SMK N 2 Banyumas sebanyak 389 siswa.
"Sementara tiga SMK yang masih kekurangan peserta didik ialah SMK N 3 Banyumas 159 siswa, SMKN 1 Kalibagor 264 siswa, dan SMK N 1 Kebasen kurang 78 siswa," paparnya.
Sementara untuk SMA, kuota keseluruhan dari 14 SMA se Banyumas sebanyak 5.327 dengan jumlah pendaftar 6.175. Pendaftar yang menggunakan SKTM dan KIP sebanyak 1.590 dan yang tidak menggunakan SKTM sebanyak 4.585. Setelah dilakukan verifikasi dan pengumuman, siswa yang diterima sejumlah 5.239 siswa.
Dari data tersebut, pengguna SKTM dan KIP yang diterima sebanyak 1.563 dan yang tanpa SKTM ataupun KIP sebanyak 3676. "27 siswa dinyatakan SKTMnya didiskualifikasi dan 123 lainnya dicabut dengan kesadaran sendiri," kata Gunawan.
Dia melanjutkan, untuk jenjang SMA, ada dua SMA yang masih kekurangan siswa. Yakni di SMA N 1 Sumpiuh kurang 51 siswa dan SMA N 1 Patikraja kurang 37 siswa," lanjut Gunawan didampingi Kasi SMA, Yuniarso K Adi yang juga Ketua PPDB SMA/SMK Banyumas.
Gunawan menegaskan, pihaknya masih terus melakukan verifikasi SKTM meski sudah pengumuman. "Menurut Gubernur Jateng, verifikasi dilakukan dua kali. Yaitu sebelum dan sesudah pengumuman PPDB. Kami harus mematuhi itu," tuturnya.
Dia meminta pihak SMA/SMK berperan aktif memverifikasi peserta didik yang menggunakan SKTM. "Ya jelas kalau sudah pengumuman, dan ditemukan ada siswa yang pada saat pendaftaran menggunakan SKTM langsung dikeluarkan," tandasnya. (ali/dis)