PURWOKERTO-Pengelola Taman Balai Kemambang berharap agar anggaran pemeliharaan dan pengelolaan naik. Sebab, untuk tahun 2018 ini, anggaran pemeliharaan kurang dari Rp 30 juta.
Bahkan, untuk menghemat anggaran tersebut, pengelola Balai Kemambang Tarsum juga berusaha memanfaatkan barang-barang bekas untuk mengembangkan taman. Misalnya, dengan menggunakan ulang polibag untuk menanam.
"Polibag yang pernah digunakan kita pilih yang masih bisa digunakan, jadi kita menggunakan anggaran untuk tanamannya saja," ujarnya.
HIAS : Petugas pengelola Taman Balai Kemambang sedang menyiapkan tanaman tambahan sebagai salah satu cara untuk menutup genangan dari kran air cuci tangan. (SETIYO P KAMUNING/RADARMAS)
Padahal, sebut dia, minat pengunjung, hingga akhir bulan Juni lalu sudah sebanyak 128.924 ribu untuk pengunjung dewasa, dan 34.867 untuk pengunjung anak-anak.
"Tahun depan kita akan mengajukan penambahan anggaran pemeliharaan," kata Tarsum.
Dengan penambahan anggaran, rencananya pengelola akan menambah fasilitas atau spot baru. Misalnya, kata dia, seperti lampion seperti yang ada di Andhang Pangrenan.
Disamping soal pemeliharaan, Tarsum juga berharap kedepannya pemerintah mengadakan perluasan lahan.
Sementara itu, kemarin, fasilitas keran air untuk cuci tangan di taman Balekemambang menimbulkan masalah genangan air. Untuk mengatasinya, pengelola menanam tanaman hias di daerah yang sering terjadi genangan tersebut. Pihaknya sengaja memasang tanaman hias di lokasi tersebut sebagai resapan air.
"Jadi, air yang menggenang karena keran cuci tangan tidak ada lagi," katanya.
Tarsum mengatakan, ada dua jenis tanaman yang di tanam, yakni sambang darah dan sama bakung. Selain untuk serapan air, kata dia, tanaman tersebut juga untuk mempercantik dan merupakan bentuk kreativitas pengelola.
Genangan air tersebut, kata dia, terjadi karena dibawah tanah terdapat batu cadas, yang mengakibatkan air tidak dapat meresap.
"Tanaman ini juga, untuk menarik minat pengunjung," ujarnya.
Tirta, salah satu pengunjung menyambut baik adanya penambahan tanaman ini.
"Saya senang adanya penambahan tanaman baru dibalai kumambang karena menambah pembelajaran anak saya," ujarnya.
Menurutnya, dengan banyaknya tanaman, sang anak memperoleh lebih banyak pengetahuan, dan belajar mencintai alam sekitar.
Hal serupa disampaikan oleh Kesti salah satu pengunjung. Meski menyambut baik penambahan tanaman, menurutnya Balekemambang masih memerlukan banyak tanaman, terutama tanaman yang berwarna.
"Kurang berwarna, misalnya tambahkan bunga-bunga," katanya. (ing/rtn/ttg)