PURWOKERTO- Tahun ajaran baru sekolah akan dimulai Senin (16/7) pekan depan. Seminggu menjelang tahun ajaran baru, Senin (9/7) kemarin wali murid mulai membeli perlengkapan dan peralatan sekolah. Beberapa pusat perbelanjaan di Purwokerto yang menyediakan peralatan dan perlengkapan sekolahpun ramai pengunjung. Uswatun Khasanah salah satu wali murid yang ditemui saat berbelanja perlengkapan sekolah di moro mengatakan, ia memilih membeli perlengkapan sekolah lebih awal, agar anak dapat mempersiapkam dengan baik.
PILIH : Sejumlah warga memburu perlengkapan sekolah diakhir liburan kenaikan kelas pada pekan ini. (SETIYO P KAMUNING/RADAR BANYUMAS)
"Saya beli untuk adik saya hari ini (Senin) supaya bisa disiapkan dulu, diberi nama, pakai sampul, dan selain-lain," katanya. Menurutnya, jika membeli perlengkapan dan peralatan sekolah dilakukan terlalu mepet dengan waktu masuk sekolah, maka persiapkan bisa kurang maksimal.
Misalnya, kata dia, lupa memberi nama pada buku, dan ada berbagai perlengkapan lain yang lupa belum di beli. "Dan nanti kalau masuk sekolah baru ketahuan banyak yang lupa tidak dibeli, jadi kalau beli sekarang, semisal ada yang kurang masih ada waktu untuk melengkapi," jelasnya.
Berbagai perlengkapan sekolah mulai dari buku, tas, tempat pensil, dan sepatu, dibandrol mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Harga ini tergantung jenisnya. Misalnya, buku tulis vision ukuran besar yang isinya enam pcs, dibandrol dengan harga Rp.25 ribu, sedangkan merek kiki dengan isi 12 pcs dibandrol dengan harga Rp. 65 ribu.
Selain Uswatun, Rohman salah satu pembeli juga mengatakan hal yang sama. "Kalau mepet takut ada yang kurang, tapi tidak ketahuan," katanya. Berbagai perlengkapan sekolah seperti tas, sepatu, dan baju seragam telah dibeli Rohman untuk anaknya. Dan Senin (9/7) kemarin Rohman membeli peralatan sekolah lain seperti buku, pensil, tempat pensil, dan peralatan tulis.
"Kebetulan anak saya baru mau masuk SD, jadi dia antusias untuk mempersiaplan semuanya," katanya. Rohman mengatakan, saat masuk TK, semua perlengkapan dan peralatan sekolah diaipkan 100 persen olehnya dan isteri. Sedangkan ketika akan masuk SD, ia sengaja melibatkan anak, agar anak tahu dan lebih paham dengan perlengkapan sekolahnya sendiri.
"Saya juga telah mengajak anak saya berkeliling skolah barunya, supaya ketika masuk nanti dia sudah mengenal lingkungannya, dengan mengajak anak seperti ini, semoga dia tidak canggung di sekolah nanti," tutupnya. (ing)