PURWOKERTO - Persoalan lain di PPDB jenjang SMA/SMK di Banyumas juga muncul. Ada indikasi ketidakjujuran mereka yang mendaftar. Banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya Panitia PPDB SMA/SMK menilai banyak yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) meski sebenarnya mereka termasuk golongan berada.
Ketua Panitia PPDB SMA/SMK Yuniarso K Adi mengaku belum bisa memberitahu berapa jumlah pasti yang menggunakan SKTM. Tapi ada indikasi yang sebenarnya mampu namun menggunakan SKTM. "Dan jumlahnya tidak rasional," katanya.
Menurut dia, tidak rasionalnya penggunaan SKTM karena ada mereka yang membawa SKTM namun tampil 'berkelas'. "Ada pendaftar yang orang tuanya menggunakan perhiasan emas, ponsel anaknya bagus, motor baru, tapi menggunakan SKTM saat mendaftar. Itu kan tidak tepat," tuturnya.
Menyikapi hal demikian, dia mengatakan, sekolah diberikan kesempatan mengundang pendaftar yang menggunakan SKTM untuk klarifikasi. "Sekolah diminta mengundang pendaftar yang menggunakan SKTM. Harus ada pernyataan kejujuran. Tak hanya itu, sekolah mesti melakukan verifikasi lebih mendalam terhadap pendaftar tersebut," katanya.
Yuniarso mengatakan, dengan melakukan klarifikasi kejujurandapat mengedukasi masyarakat untuk bertanggungjawab. Penggunaan SKTM yang tidak semestinya bakal merugikan banyak pihak. Contohnya, siswa yang memiliki nilai tinggi, tentu akan kalah dengan siswa yang menggunakan SKTM. "Bagaimana pendidikan ini mau dibawa jika dari awal orangtua berlaku menipulatif," tuturnya.
Tentang mengenai penggunaan SKTM, Yuniarso mengatakan SKTM dapat digunakan dalam zonasi 1. "Jadi untuk luar zonasi 1, SKTM tidak diterima. Itu sudah sistemnya," pungkasnya. (ali/dis)