Rumput Alun-alun Tanpa Perbaikan, Penanganan Beringin Tunggu Bupati Baru

Jumat 29-06-2018,09:07 WIB

PURWOKERTO-Pasca tumbangnya salah satu pohon beringin di sebelah utara Alun-Alun Purwokerto, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas menggantinya dengan pohon beringin baru. Pohon yang ukurannya lebih kecil itu, saat ini mati dan mengering. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Banyumas Kamis (28/6) kemarin mengatakan, untuk penanganan pohon pengganti alun-alun akan dilakukan ketika Bupati yang baru telah ditetapkan. "Nanti sekalian nunggu bupati yang baru," katanya. MATI : Pohon pengganti Beringin mati. Selain itu, tidak ada lagi anggaran untuk pembenahan rumput alun-alun. (Setiyo P Kamuning/Radarmas) Hal ini, kata dia, agar langsung diagendakan untuk penanaman. Bukan hanya pohon beringin pengganti yang mengering. Rumput AlunAlun pun terlihat rusak. Beberapa waktu lalu, Ngadimin juga mengatakan, pihaknya tidak merencanakan perbaikan rumput alun-alun di tahun 2018 ini. Ia mengatakan, dari evaluasi yang sebelumnya, dinilai kurang optimal. Hal ini karena alun-alun adalah milik publik. Pada penanaman rumput alun-alun sebelumnya, ketika masa perawatan belum selesai, rumput sudah digunakan untuk berbagai kegiatan. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan rumputnya kurang optimal. Di tahun 2018 ini, DLH lebih fokus pada pemekiharaan. "Sambil nunggu kebijakan bupati yang terbaru nanti. apakah ada program khusus untuknya alun-alun," katanya. Ratna salah satu pengunjung alun-alun mengatakan, kondisi pohon beringin memang mengganggu pemandangan. "Bukannya seger, malah butek liat pohon kering begini," tandasnya. Ia berharap agar pohon beringin segera diganti dan ditanam dengan pohon yang lebih besar. Hal serupa disampaikan oleh Andi salah satu pengunjung alun-alun. Menurutnya, pohon di alun-alun sangat penting. Baik bagi keindahan ataupun untuk lingkungan yang sehat. "Kalau hijau dan rindang dilihat enak, terus dihirup seger dan udara jadi lebih bersih," katanya. Akan tetapi kondisi pohon yang mengering ini, kata Andi, tidak lagi memiliki fungsi apapun, baik bagi kesehatan lingkungan ataupun keindahan. Sedangkan kondisi rumput juga dikeluhkan pengunjung. Beberapa waktu lalu, Risma, salah satu pengunjung mengatakan, kerusakan tersebut sangat menganggu pemandangan. "Kalau duduk juga harus benar-benar pilih tempat, karena kalau duduk di tempat yang gundul bisa kotor," katanya. Ia mengaku sering datang ke alun-alun. Dara pengamatannya, kerusakan ini sudah lama terjadi. Menurutnya, kerusakan diakibatkan oleh keringnya rumput. Terlebih saat ini jarang turun hujan, dan pengunjungpun bertambah. "Karena diinjak-injak juga, jadi rumput yang sudah kering lama-lama mati dan gundul," tambahnya. Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki kondisi rumput alun-alun yang sudah sangat memprihatinkan itu. Setidaknya dengan disiram setiap secara rutin, baik di pagi ataupun di sore hari. (ing)

Tags :
Kategori :

Terkait