PURWOKERTO- PDI P Banyumas akhirnya mencabut laporan dugaan politik uang di Desa Susukan, Kecamatan Sumbang. Langkah tersebut diambil usai mediasi antara PDI P dengan perwakilan Banser Banyumas.
Selasa (26/6) kemarin, Banser Banyumas bersama sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) mendatangi kantor DPC PDI P.
Banser dan tokoh NU meminta keterangan ke PDI P terkait tindakan Tim satgas anti money politik PDIP terhadap warga NU di Desa Susukan, Kecamatan Sumbang pada Senin (25/6) malam. Mereka menilai tim Satgas telah melakukan persekusi terdahap sembilan warga Nahdliyin.
Puluhan Anggota Banser datangi Sekretariat DPC PDI P Banyumas
Ketua DPC PDIP Banyumas dr Budhi Setiawan mengatakan, satgas anti money politic tersebut dibentuk lima tahun lalu. Tim terus berjalan sampai sekarang. Tindakan yang dilakukan satgas murni lantaran keinginan agar Pilkada baik Pilgub ataupun Pilbup berjalan bersih.
"Kami hanya ingin pilkada berjalan bersih. Kami mencabut laporan dugaan money politic itu demi Banyumas yang aman, damai dan sejuk. Mari kita ciptakan Pilkada yang bersih dan damai," terang dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, PDIP melaporkan dugaan politik uang di Desa Susukan, Kecamatan Sumbang, Senin (26/6) malam. Sebagai temuan ialah ada 15 amplop yang masing-masing berisi uang sebesar Rp 20 ribu oleh warga yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Pilkada. Uang tersebut dibagikan kepada jamaah doa bersama.
Ketua Panwas Kabupaten Banyumas Yon Daryono menegaskan, surat pencabutan laporan dari PDI P sudah diterima pihaknya siang kemarin. Surat tersebut, ditanda tangani diatas materai oleh PDI P Banyumas.
"Sekira pukul 11.00, surat pencabutan laporan sudah kami terima. Dalam surat tersebut disebutkan permasalahan dugaan money politic sudah diselesaikan secara kekeluargaan," katanya kepada wartawan. (hkm/mif/dis)