PURWOKERTO- Masalah sampah alun-alun seakan tak ada habisnya. Meski Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas telah menyediakan puluhan tempat sampah yang tersebar di semua titik di Alun-alun, masih saja banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Pantauan Radar Banyumas Senin (18/6) malam, pengunjung alun-alun pada musim libur lebaran tahun ini meningkat, dan sampah yang berserakanpun semakin banyak.
Kepala Bidang Pertamanan DLH Kabupaten Banyumas, Ngadimin mengatakan, untuk menjaga kebersihan alun-alun, meskipun libur tetap ada petugas kebersihan.
"Petugas tetap bekerja dengan sistem shift, bahkan saat shalat ied kemarin saja langsung dibersihkan," katanya.
Meski sudah banyak tempat sampah yang disediakan DLH, namun masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan
di Alun-alun Purwokerto. (Setyo P Kamuning/Radar Banyumas)
Ngadimin menegaskan, kebersihan di wilayah Alun-alun dan kota tetap menjadi prioritasnya. Hanya saja, kata dia, diluar Alun-alun pengangkutan sampah libur dua hari karena lebaran.
"17 Juni laku truk sampah sudah beroperasi kembali," katanya.
Akan tetapi sampah tidak selalu mendatangkan hal buruk. Bagi sebagian orang, saat libur lebaran seperti saat ini dapat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan lebih dari hari biasanya. Sebagaimana Santo salah satu pemulung. Ia mengaku biasa mengumpulkam botol plastik atau memulung di alun-alun. Dan pada libur lebaran kali ini, ia mendapatkan penghasilan 50 persen lebih banyak dari hari-hari biasa.
"Saya setiap malam mulai jam 8 sampai jam 12 selalu mengumpulkan botol plastik di sini," katanya. Jika hari biasa ia hanya mendapat Rp.20.000, di libur lebaran kali ini ia dapat mengantongi Rp.30.000 setiap malamnya.
Akan tetapi para pemulung hanya mengambil botol atau gelas plastik saja. Masih banyak sampah lain yang berserakan, seperti plastik dan tisu. Risma salah satu pengunjung mengaku tidak membuang sampah sembarangan.
"Kalau saya buang ke tempatnya, saya juga terganggu dengan banyaknya sampah ini," katanya.
Menurutnya, banyaknya tempat sampah seharusnya menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Risma lebih memilih berlibur dan menghabisakan waktu beraama keluarga di alun-alun, karena lokasinya strategis dan aman untuk anak-anak. "Dekat dengan mall, banyak jajanan dan permainan anak, aksesnya juga mudah," katanya.
Hal serupa diasampaikan oleh Windi salah satu pengunjung. Ia mengaku risih melihat kondisi alun-alun yang penuh dengan sampah. Terlebih rumputnya yang kering juga membuat pengunjung sulit memilih tempat bersih untuk duduk dan berkumpul dengan keluarga.
"Kalau di Bandung, pakai rumput yang kaya karpet gitu, jadi bersih dan tetap bagus, sebaiknya di alun-alun juga pakai yang seperti itu, pasti bagus," katanya.
Keramaian alun-alun di Senin malam lalu, membuat banyak pengunjung sulit memarkirkan kendaraannya. Terutama kendaraan roda empat. Selain itu, jalanpun padat kendaraan, sehingga sebagian jalan harus ditutup. Yakni dari arah Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Masjid ditutup. Hanya kendaraan yang menuju utara saja yang boleh melintas. (ing)