PURWOKERTO-Pohon beringin pengganti di Alun-Alun Purwokerto kuning dan mengering. Bahkan, Minggu (10/6) kemarin, terlihat seluruh daun dari pohon yang relatif kecil itu terlihat berwarna coklat, dan ranting serta batangnya pun terlihat kering.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Ngadimin mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap pohon terlebih dahulu.
"Saya belum bisa menyampaikan apapun, nanti akan dilihat kelapangan dulu," katanya.
MATI : Daun Pohon Beringin pengganti di Alun-alun Purwokerto coklat dan mengering. (SETIYO P KAMUNINGRADAR BANYUMAS)
Sebelumnya, pohon beringin alun-alun tumbang akibat cuaca buruk dan usianya yang sudah tua. Tidak berselang lama setelah tumbangnya pohon, DLH mengganti pohon tersebut dengan pohon jenis yang sama, yakni beringin.
Ngadimin mengatakan, pohon beringin ini diambil dari daerah Banyumas. Ukuran pohon yang kecil dipilih karena harapan hidup pohon kecil lebih besar. Akarnya yang tidak terlalu luas diharapkan bisa lebih mudah berkembang dan tumbuh. Selain itu, Ngadimin menjelaskan, biaya untuk pohon kecil ini lebih murah, dan mudah membawanya.
Proses pencarian pohon beringin pengganti memang cukup lama. Hal tersebut karena tidak adanya penjual pohon beringin sebagaiamana yang ada di Alun-alun. Kebanyakan penjual, kata dia, hanya menjual beringin kuning.
Bukan hanya pohon yang mengering, pot pohon pun masih rusak. Beberapa waktu lalu Ngadimin menjelaskan, perbaikan pot awalnya direncanakan sebelum idul fitri.
"Tetapi setelah saya pikir-pikir, menunggu tanaman beringin positif hidup dulu," katanya.
Hal tersebut untuk memudahkan proses penggantian pohon baru, jika pohon pengganti mati.
Intan salah satu pengunjung Alun-Alun mengatakan, pohon beringin pengganti tersebut cukup merusak pemandangan. Menurutnya, pohon pengganti sebaiknya berukuran besar.
"Kalau kecil begini, lama tumbuhnya, takut mati lagi," katanya.
Hal serupa disampaikan oleh Febri salah satu pengunjung Alun-Alun. Pohon pengganti, katanya, memang lebih baik tidak terlalu kecil. "Kita bisa langsung menikmati kesejukan pohon, kalau kecil begini akan lama tumbuhnya, bahkan ini mati," tutupnya. (ing)