PURWOKERTO- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas kembali menggelar pantauan produk makanan olahan, di beberapa supermarket dalam rangka menjelang Lebaran Idul Fitri, Rabu (6/6). Kegiatan yang dilakukan bersama Satpol PP, Polres, dan Dinperindag Kabupaten Banyumas tersebut, menemukan makanan olahan dengan ijin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang bermasalah.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kesehatan Kabupaten Banyumas, Dwi Mulyatno SPd M Kes mengatakan, permasalahan yang dijumpai seperti ijin PIRT yang sudah lewat masa berlakunya yaitu selama lima tahun, atau salah penempatan label ijin PIRT. Pihaknya tidak menarik makanan oahan yang bermasalah itu.
"Kami hanya meberi himbauan pada distributor atau pihak supermarket, agar tidak menerima produk makanan atau minuman olahan yang tidak ada ijin PIRT, dan diharapkan bisa menyampaikan pada produsen agar taat pada aturan," katanya.
CEK : Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas saat melakukan pengecekan terhadap beberapa produk makanan di supermarket di Kota Purwokerto. (LAILY MEDIA/RADAR BANYUMAS)
Dwi pun menjelaskan, ijin PIRT setiap prosuk berbeda walaupun satu produsen. Sebab pada ijin PIRT disebutkan bahan-bahan yang digunakan, merek produk, dan sebagainya.
"Antara satu produk dengan produk lainnya, pasti ada yang membedakan komposisinya, jadi satu ijin PIRT untuk satu produk," terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Farmasi, Makanan, Minuman, dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Andina Padmaningrum S SI Apt menghimbau pada produsen agar melakukan pembaruan PIRT tiap lima tahun. "Pada konsumen juga kalau membeli makanan olahan, dicek tanggal kadaluarsa dan labelijin edarnya," terang Andina.
Dia pun menambahkan, selain melakukan pantauan produk di Supermarket, juga mendatangi toko yang menjual parsel Lebaran idul Fitri. Dari beberapa toko parsel yang didatangi, tim Dinkes dan lintas sektor lainnya tidak menemukan produk bermasalah.
Andina menuturkan, sempat menemukan barang yang dicurigai mendekati kadaluarsa. Dan setelah dicek ternyata masih aman, dengan tanggal kadaluarsa masih lama.
"Kami minta satu contoh parsel yang sudah dibungkus untuk dibongkar, tidak dijumpai produk berbahaya, dan sebagian besar merupakan produk makanan kemasan dengan tanggal kadaluarsa yangmasih lama," tuturnya. (ely)