PURWOKERTO-Dua minggu jelang lebaran, lalu lintas di perkotaan Purwokerto makin padat. Bahkan, untuk memperlancar arus kendaraan, petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas rutin melakukan patorli. Seperti terlihat Senin (4/6) dimana petugas yang tengah berpatroli di Jalan Jenderal Soedirman memperingatkan dan meminta pengendara motor maupun mobil yang tengah parkir di area larangan parkir untuk memindahkan kendaraannya.
Patroli tersebut dilakukan di jalan-jalan protokol Purwokerto yang rawan macet akibat parkir sembarangan. Tak cuma itu saja, Dinhub juga memasang rambu verboaden portabel di Alun-Alun Purwokerto.
Plt Kepala Bidang Prasarana Lalu Lintas Dishub Kabupaten Banyumas, R Hermawan Senin (4/6) kemarin mengatakan, penambahan rambu tersebut karena rambu yang ada sering dilanggar.
"Kita tambah portabel karena masih banyak yang menerobos," katanya.
Hermawan menjelaskan, rambu portable tersebut adalah rambu yang selalu ada, dan telah dipersiapkan. Rambu baru akan dipasang, lanjutnya, jika kondisi benar-benar darurat.
Sebelumnya, di lokasi tersebut memang telah terpasang rambu verboaden. "Yang permanen sudah lama dipasang," tegasnya. Hermawan berharap masyarakat dapat mematuhi rambu yang ada. "Rambu itu bukan sekedar hiasan tapi haruslah dipatuhi," tandasnya.
Meski ditambah rambu portable, masih banyak kendaraan yang melanggar. Dari pantauan Radar Banyumas, masih ada kendaraan roda dua yang menerobos rambu. Padahal, rambu portable dipasang di jalan, dan mudah dilihat oleh pengendara.
Dirman pengunjung alun-alun mengatakan, rambu tersebut memang kerap dilanggar.
"Waktu belum ada rambu tambahan ini, banyak sekali yang menerobos," katanya.
Menurutnya, setelah dipasang rambu, pelanggar hanya berkurang saja. Ia mengatakan, para pelanggar, mungkin adalah orang yang kurang memahami rambu lalu lintas.
Karena ketidak tahuan itulah, pelanggar dengan santai menerobos rambu larangan. "Mereka kelihatan tidak takut, sepertinya memang tidak paham rambu," katanya. Terlebih, kata dia, banyak pelanggar adalah dari kalangan siswa sekolah yang berseragam.
Hal serupa disampaikan oleh Prastika. "Hampir setiap saya ke Alun-Alun pasti ada yang menerobos lewat sini," ujarnya. Ia sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, pelanggaran rambu lalu lintas semacam inilah yang membuat lalu lintas di kota semrawut.
"Walaupun bukan di lokasi perbelanjaan yang ramai, semua rambu semestinya dipatuhi, termasuk verboaden ini," tutupnya. (ing)