Kian Menguning dan Gundul
PURWOKERTO - Wajah kota terutama Alun-alun Purwokerto selalu menjadi sorotan. Minggu (13/5) kemarin, rumput terlihat rusak. Banyak rumput di Alun-alun yang menguning bahkan di beberapa lokasi gundul. Risma, salah satu pengunjung mengatakan, kerusakan tersebut sangat menganggu pemandangan.
"Kalau duduk juga harus benar-benar pilih tempat, karena kalau duduk di tempat yang gundul bisa kotor," katanya.
Dia mengaku sering datang ke alun-alun. Dara pengamatannya, kerusakan ini sudah lama terjadi. Menurutnya, kerusakan diakibatkan oleh keringnya rumput. Terlebih saat ini jarang turun hujan, dan pengunjungpun bertambah.
"Karena diinjak-injak juga, jadi rumput yang sudah kering lama-lama mati dan gundul," tambahnya. Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki kondisi rumput alun-alun yang sudah sangat memprihatinkan itu. Setidaknya dengan disiram setiap secara rutin, baik di pagi ataupun di sore hari.
Hal serupa disampaikan Andri pengunjung alun-alun. Ia juga merasa prihatin dengan rumput yang menguning.
"Bukan hanya menguning dan gundul, disini ada krikil banyak sekali," katanya. Kondisi rumput yang rusak ditambah krikil yang ada di pinggir alun-alun membuatnya sebagai penduduk Purwokerto merasa tidak nyaman.
"Apalagi kalau ada pendatang," katanya.
Menurutnya, setiap pengunjung Purwokerto kebanyakan datang ke alun-alun. Alun-alun yang rapi dan indah akan meninggalkan kesan baik kepada pengunjung. Dan mereka, kata Andri, bisa menceritakan kebaikan tersebut kepada masyarakat di luar Purwokerto. Sehingga, kemungkinan pengunjung akan bertambah.
Tetapi, jika konsisi alun-alun khususnya rumpunya rusak seperti saat ini, maka akan meninggalkan kesan kurang menyenangkan kepada pada pengunjung.
"Kalau tidak diceritakan ke orang lain si tidak masalah, tapi kalau dia menceritakan kejelekan Purwokerto, bisa merugikan," katanya.
Andri berharap, pemerintah segera menangani masalah tersebut. Yakni dengan merawat dan menanami kembali rumput di Alun-Alun Purwokerto. "Bukan hanya rumput, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya juga masih kurang," katanya. Masih banyak sampah berserakan, di setiap sudut alun-alun.
"Semoga masyarakat dan pemerintah bisa saling membantu memperindah Alun-Alun," tutupnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Ngadimin mengatakan, pihaknya tidak merencanakan perbaikan rumput alun-alun di tahun 2018 ini. "Dari evaluasi yang sebelumnya, sepertinya kurang optimal. Karena alun-alun milik publik," katanya.
Dia mengatakan, pada penanaman rumput alun-alun sebelumnya, ketika masa perawatan belum selesai, rumput sudah digunakan untuk berbagai kegiatan. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan rumputnya kurang optimal.
Di tahun 2018 ini, DLH lebih fokus pada pemeliharaan. "Sambil nunggu kebijakan bupati yang terbaru nanti. apakah ada program khusus untuknya alun-alun," tutupnya. (ing)