Awal Mei, Pohon Beringin Alun Alun Purokerto Diganti

Jumat 27-04-2018,10:01 WIB

PURWOKERTO - Beberapa waktu lalu, pohon beringin paling utara di bagian barat alun alun roboh, akibat miring dan diguyur hujan. Rencananya penggantian pohon akan segera dilakukan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas. "Rencananya awal Mei kita tanam pohon jenis yang sama," ujar Kepala Bidang Pertamanan DLH Kabupaten Banyumas, Ngadimin, saat ditemui Kamis (26/4) kemarin. Tak hanya pohon, DLH juga akan mengganti tanah yang akan digunakan sebagai media menanam pohon. Untuk pohon pengganti, lanjut dia, akan diambil dari daerah Banyumas. Ngadimin menjelaskan DLH juga telah melakukan pengecekan pohon pengganti. "Pohon pengganti ukurannya tidak terlalu besar. Hal itu dengan pertimbangan harapan hidup pohon yang lebih lama," katanya. Dipilihnya pohon yang berukuran kecil, tambah dia, agar akarnya bisa lebih mudah berkembang dan tumbuh. Selain itu biaya untuk pohon kecil ini lebih murah, dan mudah membawanya. Diakui, proses pencarian pohon beringin pengganti memang cukup lama. Hal tersebut karena tidak adanya penjual pohon beringin sebagaiamana yang ada di alun-alun. Kebanyakan penjual, hanya menjual beringin kuning. "Yang menjual beringin seperti di Alun-alun Purwokerto tidak ada. Sempat ada wacana ganti jenis pohon lain, akan tetapi setelah dipertimbangkan, kita kembali pada jenis pohon beringin yang sama," ujarnya. Salah satu pohon yang sempat menjadi wacana sebagai pohon pengganti adalah pohon trembesi. Pohon yang bisa memiliki daun dan batang yang melebar ini, dinilai tidak cocok ditanam di alun alun. Ngadimin mengatakan, selain dahannya yang bisa melebar, akar pohon yang bisa keluar ke permukaan juga menjadi alasan tidak digunakannya pohon ini. Saat ini pihaknya tengah menggali tanah untuk diganti dengan tanah baru. Ia mengatakan, tanah yang digali cukup banyak, hingga beberapa truck. Penggantian tanah ini, kata dia, dikarenakan tanah yang lama sudah terlalu padat. "Tanah penggantinya adalah jenis tanah merah, "katanya. Tanah merah dipilih karena dinilai strukturnya lebih bagus. Tanah merah juga mudah meresap air, serta tidak pecah jika kekurangan air, dibanding tanah liat yang akan pecah dalam keadaan kering. (ing/bay)

Tags :
Kategori :

Terkait