PURWOKERTO- Sabtu (27/1) kemarin alun-alun Purwokerto dan Rita Supermall nampak ramai. Menjelang siang hari, aktivitas warga di dua tempat itu mulai meningkat.
Tapi, di tengah keriuhan itu tiba-tiba bom meledak di tengah alun-alun. Sontak, tim Brimob Subden 3 Pelopor Banyumas langsung turun tangan.
TEROR Dengan perlengkapan lengkap tim pembebasan sandera dari Satuan BRIMOB Polres Banyumas melakukan penyelamatan seorang sandra yang diculik terduga teroris di sebuah pusat perbelanjaan Purwokerto. (DIMAS PRABOWORADARMAS)
Kendaraan taktis pun diterjunkan, untuk mengejar kelompok terduga teroris. Suasana semakin kacau, lantaran teroris menyandera warga. Tapi dengan tenang, pasukan Brimob melakukan perlawanan. Satu teroris dilumpuhkan di depan Rita Mall.
Satu teroris, masuk ke dalam pusat perbelanjaan dan membawa satu sandera. Tim Alpha dan Tim Bravo mulai bergerak masuk berusaha membebaskan sandera.
Dengan formasi FAP, tim Alpha bergerak masuk ke tempat dimana teroris menyekap sandera. Dengan electrical explosive breaching, pintu berhasil dibuka.
Penetrasi langsung dilakukan dengan teknik Close Quarter Battle atau pertempuran jarak dekat. Akhirnya, teroris berhasil dilumpuhkan dan sandera berhasil dibebaskan dengan selamat.
Pertunjukan tersebut, merupakan satu dari sekian banyak rangkaian acara dalam pembukaan Banyumas Police Expo 2018 di Rita Mall dan Alun-alun Purwokerto.
Kanit Gegana 3 Banyumas Iptu Muslih menyatakan, dari simulasi tersebut dapat digambarkan kesiapan Polri dalam menangani ancaman teror di Banyumas. Masyarakat dapat melihat, kemampuan, ketrampilan dan senjata serta peralatan yang dimiliki sesuai standar.
"Simulasi tadi diperankan oleh anggota Gegana Unit 3 Banyumas. Senjata yang dipakai Steyer AUG dan HS, sesuai standar Nato," kata dia.
Banyumas Police Expo 2018 sendiri dibuka Sabtu (27/1) dengan penampilan atraktif dan menghibur oleh kelompok Drum Corps Akpol Cendrawasih. Pertunjukan ini sendiri berhasil menyedot animo ribuan pengunjung yang memadati alun-alun Purwokerto. Acara kemudian dilanjutkan dengan simulasi penanggulangan terorisme oleh kesatuan elit polisi serta sekaligus dibuka secara resmi oleh Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Polisi Indrajit.
Dalam komentarnya terkait adanya kegiatan simulasi terorisme di acara Banyumas Police Expo 2018, Indrajit mengemukakan, sejauh ini tingkat keamanan di 7 wilayah kabupaten kota khususnya Banyumas tergolong aman dari tindak terorisme. Namun pihak kepolisian selalu disiagakan untuk menanggulangi segala ancaman yang kapan saja datang. "Sampai dengan sekarang situasi masih kondusif namun kami dari pihak kepolisian terus berlatih, bersiaga dan sigap dalam memberantas ancaman terorisme yang bisa datang kapan saja," jelas dia.
Dia juga mengemukakan bahwa akan selalu meningkatkan pelatihan kepada semua anggota kepolisian guna menciptakan keamanan dan penanganan yang maksimal. "Walau ancaman terorisme tidak ada namun kami selalu rutin memberikan pembekalan pelatihan dan keterampilan perihal penanggulangan terorisme secara efektif," tegas Indrajit.
Disinggung seputar tahun politik khususnya pilkada serempak, dia mengutarakan beberapa hal penting, terutama komitmen dan sikap netral kepolisian dalam kegiatan politik. Lalu yang kedua tentang penanggulangan pihak kepolisian perihal adanya isu black campaign. (mif/dit)