Akhiri Hidup Anak Di Toilet RS Islam Purwokerto

Rabu 24-01-2018,07:00 WIB

Ditemukan 11 Luka Tusuk PURWOKERTO - Toilet RSI Purwokerto menjadi saksi bisu. Betapa kisah manusia begitu tragisnya. NM (15), siswi sekolah menengah kejuruan, tega mengakhiri hidup jabang bayi yang baru saja dilahirkannya, Selasa (23/1) kemarin. Lebih mengelus dada lagi ialah bagaimana NM membunuh bayi hasil hubungan luar nikahnya itu. Dia tega menusuk bayinya dengan gunting hingga 11 kali. Tidak ada keluarganya yang tahu bahwa NM dalam kondisi hamil. Dia dibawa NM ke rumah sakit karena mengeluh sakit perut. Sekitar pukul 04.00, NM dibawa oleh keluarganya ke RSI Purwokerto. "NM mengaku sakit perut dan saat tiba di rumah sakit langsung diperiksa oleh dokter jaga. Ketika dokter melakukan pemeriksaan, NM menolak ditekan perutnya dengan alasan sakit perut," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK. Usai memeriksa NM, dokter menyarankan agar NM menjalani rawat inap. NM pun dimasukkan ke ruang ibu dan anak. Sekitar pukul 06.10 WIB, NM kemudian pergi ke toilet. Sekitar 10 menit berada di dalam toilet, NM keluar dan menemui ayahnya NH (43) warga Kecamatan Kedungbanteng. Kepada ayahnya, NM minta dipinjamkan gunting ke perawat dengan alasan memotong pampers. "Setelah mendapat gunting, saksi menyerahkan ke NM. Dia kemudian masuk lagi ke toilet yang berada didalam ruang rawat inap. Namun setelah ditunggu, NM tak kunjung keluar. Saksi mulai merasa curiga," jelasnya. Lantaran curiga, NH berusaha mencari tahu apa yang sedang dilakukan anak keduanya didalam toilet. Namun betapa kagetnya NH saat membuka pintu toilet. Dia melihat kaki bayi. NH pun langsung melaporkan ke perawat bahwa ada bayi didalam toilet. "Mendapat laporan saksi, perawat masuk ke dalam ruang perawatan sekitar pukul 06.30. Saat perawat akan masuk ke toilet, NM terlihat keluar dari kamar mandi dengan celana berlumuran darah," ungkap Bambang. Ketika perawat masuk kedalam toilet, ditemukan bayi di balik ember air dan kondisi kran air terbuka. Temuan tersebut langsung dilaporkan ke polisi. "Setelah diselidiki, bayi tersebut merupakan anak dari NM yang baru saja dilahirkan. Namun kondisi bayi sudah meninggal dunia," tuturnya. Lebih lanjut Bambang mengatakan, kondisi bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan NM sehat. Dilihat dari kondisinya, usia kandungan sudah normal untuk melahirkan. "Di tubuh bayi ditemukan sekitar 11 luka tusuk dengan gunting. Diduga, bayi meninggal dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri, tidak lain adalah NM," paparnya. Dia menyebutkan, motif pembunuhan masih dalam penyelidikan kepolisian. Pasalnya, NM masih dalam tahap pemulihan pasca melahirkan dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. "Motif masih kami selidiki karena NM belum diperiksa. Namun kami menduga ini dilakukan lantaran NM malu hamil di luar nikah. Ini sebagai upaya untuk menutupi aib, selama ini keluarga juga tidak tahu NM sedang hamil," terangnya. Ditambahkan, usai ditemukan meninggal di toilet, jenazah bayi langsung dibawa ke RSUD Margono untuk proses otopsi. Proses ini untuk melengkapi berkas penyidikan dan juga visum. "NM belum ditetapkan sebagai tersangka, karena kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. NM juga belum diperiksa, mungkin statusnya bisa naik menjadi tersangka," imbuh Bambang. Perbuatan NM dapat dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) UU No.35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. "Ancamannya tinggi, sampai 15 tahun penjara," ujarnya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak RSI Purwokerto belum bisa dimintai konfirmasi. Pihak RSI Purwokerto sebelumnya mengatakan akan memberikan keterangan usai laporan ke SKP yang diwakili oleh dr Rena. (mif/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait