Meriahkan Pekan Menggendong Dunia
PURWOKERTO-Sebagian besar masyarakat di Banyumas dan sekitarnya masih belum memahami teknik menggendong bayi. Padahal, kenyamanan bayi atau balita dalam gendongan ibu merupakan hal yang utama.
"Kami mengenalkan cara gendong bayi dengan teknik m-shape, di mana kaki membentuk seperti katak," kata Founder komunitas Banyumas Baby Wearers, Afrillia Winda Lestari, pada kegiatan Pekan Menggendong Sedunia, Minggu (8/10) yang dipandu drg Ali Taqwim di Alun-alun Purwokerto kemarin, (8/10).
NGANGKANG : Cara menggendong bayi dengan teknik m-shape, di mana kaki membentuk seperti katak disosialisasikan oleh Komunitas Banyumas Baby Wearers, di Alun-alun Purwokerto kemarin (8/10). (LAILY MEDIA YULIANA/RADAR BANYUMAS)
Bahkan, dijelaskannya, ada teknik tersendiri cara menggendong balita mulai usia nol bulan.
Selama ini, menurut Afrillia, banyak masyarakat salah kaprah dengan teknik menggendong bayi. Pada masyarakat Indonesia terutama di Banyumas, mengganggap bahwa bayi yang belum dapat duduk sendiri tidak boleh digendong mengangkang, dikhawatirkan kakinya melebar. Aanggapan tersebut adalah keliru. Karena, posisi menggendong bayi yang baik dengan kaki membentuk seperti katak (posisi mengangkang), serta punggung tertopang sempurna (c-shape).
"Sejak bayi bayu lahir sudah disarankan menggendong dengan posisi tersebut, posisi kaki m-shape dan punggung c-shape yang justru mendukung pertumbuhan bayi," ujar Afrillia.
Founder Banyumas Baby Wearers lainnya, Sulasiah Hikmawati mengatakan, Banyumas Baby Wearers yang terbentuk mulai 5 Mei 2017 dengan anggotanya saat ini 103 orang tersebar di Purwokerto, Cilacap, dan Purbalingga, juga kerap melakukan sosialisasi melalui radio, posyandu, PKK, dan Dasa Wisma. Sebab, komunitas ini ingin mengedukasi para ibu di wilayah Banyumas dan sekitar pentingnya teknik mengendong bayi.
Selain untuk membantu pertumbuhan bayi dengan baik, juga berpengaruh pada orang tua yang menggendong. Sebab, menggendong dengan cara benar tidak menimbulkan nyeri tulang dan pegal.
"Kalau menggendongnya benar, anak pasti merasa nyaman dan aman, juga bisa menjalin kedekatan anatara ibu dan anak, serta meminimalkan cedera dan gerak anak," jelasnya.
Hikma menambahkan, teknik menggendong sepeti itu tidak disarankan pada bayi lahir dengan kelainan jantung. Pasalnya jika digendong dengan posisi m-shape akan memberikan tekanan pada dada.
Sehingga sebelumnya para orang tua perlu mengetahui riwayat kesehatan bayi, sebelum menentukan gendongan yang tepat. Untuk gendongan yang dipilih juga harus mengutamakan keamanannya, dapat dilihat dari jahitan dan bahannya. Bahkan bisa juga menggunakan gendongan jarik, kain panjang bermotif batik yang sering digunakan menggendong bayi. (ely/ttg)