Rianty Catwright Dalami Budaya Banyumas
JAKARTA–Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein beserta Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan resmi membuka penggarapan film Satria, yang akan diproduksi dengan setting di wilayah Kabupaten Banyumas.
Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati pada acara yang berlangsung di cafe The Palass Jakarta, Selasa (26/09) kemarin.
Bupati Achmad Husein dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyumas sangat menyambut baik dan mendukung adanya film Satria ini.
"Pemda Banyumas juga mensupport film Satria ini," tegasnya.
Sutradara Film Satria, Jito Banyu mengatakan, film ini mengangkat karakter pluralisme, nasionalisme, Pancasilais, dan NKRI.
Menurutnya, Film Satria akan mengawali film-film berkarakter kedaerahan yang menunjukkan kebhinnekaan dan nasionalisme.
"Film ini akan memulai syuting pada awal November mendatang," katanya.
Sementara itu salah satu aktris senior yang akan ikut bermain di film itu, Jajang C Noer menuturkan, dengan adanya film Satria ini menunjukkan masih adanya generasi muda yang peduli dengan NKRI dan Pancasila.
Saat sesi tanya jawab dengan artis, acara launching yang dipandu host Nanang Anna Noor, acara berubah menjadi lebih meriah. Hal ini lantaran celotehan Nanang dengan bahasa ngapak khas Banyumasan yang meledek artis Rianty Catwright.
Film Satria diproduksi oleh Ralia dan Gula Kelapa Pictures, dibintangi oleh aktor-aktris kawakan seperti Pong Harjatmo, Jajang C Noer, Pangky Suwito yang merupakan aktor kelahiran Purwokerto. Juga artis dan aktor seperti Yama Carlos, Rianti Cartwright, Melayu Nicole dan Elvira Devinamira.
Sementara itu, aktris keterlibatan Rianti Cartwright dalam film yang mengangkat daerah Banyumas berjudul Satria akan total.
Wanita 34 tahun itu tertarik ikut dalam film Satria karena penuh konten lokal.
"Ikut dalam film ini bikin saya harus banyak belajar budaya Banyumas," kata Rianti Cartwright saat jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (26/9).
Istri Cassanova Alfonso itu menambahkan, film Satria berbeda dari film-film yang dibintanginya selama ini. Sebab di sini dia dituntut menjadi wanita yang lebih agresif.
"Biasanya drama jadi cewek yang melow. Tapi kali ini jadi cewek yang agresif dan posesif. Beradu akting dengan Yama Carlos yang cool," ucapnya.
Satria adalah film yang menceritakan seorang anak laki-laki bernama Satria (Yama Carlos) yang lahir saat bencana longsor di Banyumas. Kedua orang tuanya meninggal dunia sehingga membuatnya harus diasuh oleh neneknya.
Satria tumbuh menjadi pemuda gagah berani yang memiliki jiwa patriotisme. Dia berprestasi dan menjadi seorang mahasiswa kampus negeri ternama yakni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Skill yang dimilikinya mengantarkannya bergabung dengan SAR untuk menyelamatkan mm penduduk yang terkena bencana di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
"Film Satria tidak hanya mengangkat budaya dan rasa nasionalisme, tapi juga memunculkan pariwisata Banyumas," ucap Syamsul Masdjo Arifin selaku produser. (why/ded/jpg/ttg)