PKL Jensud Mulai Tempat Pratista Harsa
PURWOKERTO- Sebanyak 25 Pedagang Kaki Lima (PKL) Jenderal Sudirman (Jensud) yang selama tiga puluh tahun selalu menolak jika akan dilakukan relokasi, Rabu (24/5) sudah menempati tempat baru di Pratista Harsa.
Pindahan PKL Jensud dilakukan dengan prosesi kirab menggunakan becak. Bahkan, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein, turut mengiring kepindahan PKL dengan menggenjot becak mulai lokasi awal PKL Jensud hingga Pratista Harsa.
PKL jendsoed belum semuanya pindah, masih tertinggal beberapa pedagang, baik yang menggunakan tenda ataupun gerobak (25-5)(Dimas Prabowo/Radar Banyumas)
Husein mengaku lega karena setelah mencari lokasi yang tepat untuk relokasi PKL Jensud, akhirnya dipilih di Pratista Harsa. Husein menginginkan di lokasi sebelumnya, sudah bebas PKL.
"Kalau pedagang yang pindah di Pratista ini, akan diusahakan agar tetap hidup, jangan sampai sudah pindahan malah tidak laku," ujarnya.
Untuk kios yang ditempati, sudah menjadi milik pedagang, karena ada surat ijin menempati sub. Sedangkan ke depannya, pemerintah daerah juga sedang melakukan penertiba PKL lainnya secara bertahap.
Namun, di balik pindahan PKL Jensud ini, ada juga yang protes karena tidak kebagian kios. Salah satunya penjual pakaian, Sri Jumiati. Dia melakukan orasi di depan gedung Pratista Harsa saat peresmian pindahan kemarin.
"Yang saya tahu ada sepuluh pedagang tidak kebagian kios, padahal saya sudah 27 tahun jualan di jensud dan hampir tidak pernah absen, tapi ada pindahan ini tidak tercantum," keluh Sri.
Dia mengatakan, pihaknya hanya inginmengejar hak sebagai yang tergabung dalam PKL Jensud tetapi tidak dicatut saat prelokasi. Dia mengakui pernah didatangi dari pihak peerintah daerah untuk dilakukan pendataan.
"Bilangnya untuk pendataan bukan pindahan, dan sampai sekarang belum tahu alasan pemerintah kenapa sepuluh pedagang tidak ikut pindahan,"ujarya.
Kepala Seksi PKL Dinas Perndustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Sarikin mengatakan, kios di Pratista sementara disediakan 25 berdasarkan informasi yang diterima dari pihak Paguyuban PKL Jensud.
Dari sepuluh pedagang yang belum mendapat kios, beberapa di antaranya memang sempat menjadi pengurus paguyuban. Namun, setelah selesai masa jabatn sudah tidak aktif.
"Rencananya ada tahap kedua pemindahan PKL Jensud, tapi akan dikoordinasikan dengan berbagai elemen tertuama pemegang kebijakan dan akan diberikan alternatif. Dan tempatnya masih dicari, bisa di Pratista juga atau di tempat lain," kata Sarikin.
Selain itu, untuk pemindahan PKL juga masih terus dilangsungkan di beberapa tempat. Saat ini zona steril PKL ada di Jalan Jend Sudirman, Jalan Dr Angka, dan Jalan Gatot Subroto.
Kepala Paguyuban PKL Jensud, Dede Yayat menambahkan, yang tdak terdata relokasi, memang sudah tidak aktif berjualan maupun dalam mengikuti kegiatan Paguyuban PKL Jensud. Namun, ia pun tidak keberatan jika nantinya pedagang yang tidak aktif ditempatkan juga di Pratista Harsa.
"Di sini masih ada ruang, tapi yang berhak untuk menambahkan dari pemerintah daerah, yang penting sabar saja," ujarnya. Untuk proses penempatan kios di Pratista Harsa, menggunakan sistem undian. Sehingga tidak ada pedangang yag protes dan rebutan tempat. (ely/acd)