PURWOKERTO- Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas merangkul komunitas-komunitas yang ada di Banyumas, khususnya Purwokerto, untuk ikut menanggulangi penyakit masyarakat (Pekat).
Rencananya, program tersebut akan dilakukan secara rutin, dengan memberikan pengarahan serta bantuan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Banyumas.
Kabid Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial (PJRS) Dinsospermades Banyumas, Agus Sriyono mengakui Dinsospermades memang berusaha merangkul komunitas untuk bersinergi dalam membantu masyarakat dhuafa, terutama yang berada di jalanan.
Menurutnya, permasalahan sosial memang perlu dilakukan secara bersama-sama. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga perlu didukung masyarakat.
Hal itu juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Banyumas, khususnya dengan pemberian-pemberian bantuan yang tepat sasaran.
"Ini salah satu upaya kami untuk mengajak komunitas untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada hanya sekadar kumpul-kumpul. Ini juga salah satu upaya untuk menggugah masyarakat untuk lebih peduli sosial," jelasnya.
Menurutnya, hal itu berawal dari fenomena komunitas yang sering berkumpul di sepanjang Jalan dr Angka dan Jalan Jenderal Soedirman, dengan membawa bendera masing-masing komunitas.
Meski hubungan kekeluargaan dalam komunitas cukup kuat, namun tidak i masih sangat sedikit komunitas yang terjun langsung dalam membantu kaum dhuafa.
"Saat ini setidaknya ada sekitar 10 komunitas yang bergabung dalam lintas komunitas yang tergabung dalam Komunitas Sosial Purwokerto Undercover. Rencananya setiap malam Minggu akan melakukan kegiatan sosial seperti memberikan bantuan kepada masyarakat dhuafa, termasuk PMKS," ujar dia.
Dengan upaya tersebut, Dia berharap dapat menjadi inspirasi bagi komunitas atau masyarakat umum lainnya untuk melakukan hal serupa.
Dengna demikian, depan kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjamin, dan ke depan diharapkan jumlah PMKS yang turun ke jalan bisa diminimalisir.
"PMKS yang turun ke jalan, biasanya didominasi oleh permasalahan ekonomi. Dengan upaya peningkatan kesejahteraan ini, diharapkan bisa mengurangi jumlah PMKS di Banyumas, khususnya di Purwokerto," kata dia.
Kegiatan tersebut, diharapkan juga dapat menjadi salah satu upaya dalam penegakkan Perda tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat di Banyumas.
Diaa mengakui, sementara ini Banyumas memang belum memiliki rumah singgah untuk PMKS yang dirazia. Namun demikian, hal itu akan diupayakan secepatnya, termasuk rencana pelatihan kerja agar ke depan masyarakat PMKS dapat lebih mandiri.
"Saat ini razia masih terus dilakukan bersama Satpol PP. Namun memang belum maksimal. Dengan menggandeng komunitas ini, diharapkan masyarakat juga dapat lebih mengawasinya, termasuk untuk menekan jumlah PMKS di Banyumas," tegas dia. (bay/din)